Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (11/11/2021), IHSG ditutup menguat 8,19 poin (+0,12%) ke level 6.691,34.
IHSG berhasil menguat tipis di tengah pelaku pasar yang masih mencermati dampak tingginya inflasi di AS dan China.
Rilis inflasi CPI Inti AS (Okt-21) sebesar 6,2% yoy (kenaikan terbesar sejak Desember 1990).
Tingginya inflasi di AS membuat yield AS Treasury naik yang merupakan respon pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat untuk meredam inflasi.
Sebelumnya, risiko stagflasi China membuat pelaku pasar cenderung mencari investasi alternatif yang dianggap sebagai aset lindung nilai (hedging) misalnya emas.
Sementara itu, Wall Street diperdagangan tadi malam (11/11), ditutup variatif, dimana pelaku pasar masih mencoba menilai seberapa tinggi inflasi yang mengejutkan dapat berdampak pada rencana kenaikan suku bunga The Fed.
Di sisi perusahaan, Tesla turun setelah Elon Musk menjual saham senilai hampir $5 miliar. Disney juga menurun setelah perusahaan melaporkan penurunan pendapatan.
DJIA (-0,44%), S&P 500 (+0,06%), dan Nasdaq (+0,52%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan. Pelaku pasar hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Harga Properti Residensial Indonesia Q3-2021,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (12/11/2021).
https://pasardana.id/news/2021/11/12/analis-market-12112021-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/