Home Bisnis MARKET Proyek Kereta Cepat Dapat Suntikan Dana Rp4,3 Triliun, Ditargetkan Selesai Akhir 2022

Proyek Kereta Cepat Dapat Suntikan Dana Rp4,3 Triliun, Ditargetkan Selesai Akhir 2022

31
0

Beritamu.co.id – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal diguyur tambahan modal dari negara melalui APBN.

Hal tersbut dipastikan langsung oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani usai melakukan rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (8/11).

Menurut Sri Mulyani, tambahan dana lewat skema Penyertaan Modal Negara (PMN) ini diambil dari Sisa Lebih Anggaran (SAL) tahun 2021.

Dari total Rp 20,1 triliun sisa anggaran, sebanyak Rp 6,9 triliun dikucurkan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Kucuran dana tersebut, sambungnya, diberikan untuk kelanjutan pembangunan LRT Jabodebek dan KCJB.

Adapun anggaran tambahan untuk kebutuhan cost over run LRT Jabodebek, yakni sebesar Rp 2,6 triliun.

“Untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung kebutuhan pemenuhan base ekuitas sebesar Rp 4,3 triliun,” kata Sri Mulyani dalam rapat yang disiarkan virtual, Senin (8/11).

Dijelaskan, semestinya pemenuhan kekurangan anggaran dipenuhi oleh KAI lantaran proyek KCJB menggunakan skema business to business.

Sayangnya, hal itu tidak bisa dilakukan KAI lantaran keuangan perseroan terpuruk akibat pandemi.

Merebaknya pandemi COVID-19 membuat perusahaan mengalami penurunan jumlah penumpang yang sangat signifikan. Atas dasar itu, pemerintah melakukan intervensi melalui PMN.

“Sehingga pemerintah memasukkan Rp 4,3 triliun di dalam PT KAI dalam rangka memenuhi base ekuitas awal penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung,” ujar Sri Mulyani.

Adapun selain untuk KCJB,  KAI juga mendapatkan PMN untuk menyelesaikan proyek infrastruktur seperti LRT Jabodebek untuk kebutuhan cost over run sebesar Rp 2,6 triliun. Dengan begitu, PMN kepada KAI mencapai Rp 6,9 triliun.

Seperti diketahui, biaya pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebelumnya dilaporkan akan mengalami kenaikan kebutuhan anggaran sebesar USD1,9 miliar atau sekitar Rp26,7 triliun (kurs Rp14.085 per USD).

Pembengkakan biaya (cost over run) ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kenaikan biaya pengadaan lahan.

Menurut estimasi, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), penyebab cost over run dari proyek ini, antara lain; biaya rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) sekitar USD0,6 miliar sampai USD1,6 miliar, pembebasan lahan USD0,3 miliar, financing cost USD0,2 miliar, head office dan pra-operasi USD0,2 miliar, dan biaya lainnya USD0,05 miliar.

Baca Juga :  BNP Paribas AM Rilis ETF Berbasis IDXGrowth30

Sebelumnya, dalam keterangan resmi, Sabtu (06/11) lalu, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan bisa beroperasi di akhir 2022.

Dwiyana menjelaskan, saat ini proyek KCJB terus dikebut. Pihaknya memanfaatkan mesin Girder Launcher yang berfungsi untuk menyusun dan memasang girder box atau balok-balok beton satu per satu, untuk menyusun struktur jembatan lintasan KCJB.

Girder Launcher merupakan teknologi yang berperan penting dalam kelancaran percepatan pembangunan KCJB yang ditargetkan beroperasi di akhir 2022,” ujar Dwiyana.

Dia menyebut, proses instalasi girder box itu tak akan mengganggu lalu-lintas sekitarnya.

Dwiyana juga menuturkan bahwa efisiensi pengerjaan menjadi fokus pembangunan KCJB.

“Karena lokasinya yang berada di lokasi padat dan ramai, efisiensi pengerjaan menjadi fokus yang sangat penting. Jadi proses instalasi girder box dengan girder launcher ini tidak akan berdampak besar pada lalu lintas di sekitarnya,” jelasnya.

Saat ini, progres pembangunan proyek KCJB sudah mencapai 79 persen.

Dengan target operasional KCJB yang ditetapkan pada akhir 2022, KCIC terus melakukan percepatan pembangunan di seluruh titik konstruksi secara komprehensif, termasuk pemasangan girder box untuk seluruh struktur layang (elevated) yang berada di trase KCJB.

Selain itu, 4 stasiun untuk kebutuhan operasional KCJB yang terdiri dari Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar pun terus dikebut pembangunannya. Termasuk di dalamnya, fasilitas-fasilitas untuk mengintegrasikan KCJB dengan transportasi publik lainnya agar semakin terkoneksi dengan wilayah strategis di sekitar stasiun, seperti perumahan, kawasan komersial, perkantoran, hingga pariwisata.


https://pasardana.id/news/2021/11/9/proyek-kereta-cepat-dapat-suntikan-dana-rp4-3-triliun-ditargetkan-selesai-akhir-2022/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here