Beritamu.co.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pelaku pasar dan investor sedang gundah gulana.
Ditengah situasi dan kondisi yang dimana optimisme merebak, ternyata rilis pertumbuhan ekonomi yang kurang menggembirakan kemarin membuat pelaku pasar dan investor tampaknya kecewa.
Memang benar ada situasi dan kondisi dimana pelaku pasar dan investor menaruh harapannya kepada pasar obligasi, namun tampaknya dengan dihilangkannya sisa lelang, maka kami melihat bahwa pelaku pasar dan investor hanya bermain di pasar sekunder, yang dimana terkadang pelaku pasar dan investor melihatnya tidak menarik.
Nah, cerita inilah yang akan mendorong, apakah pelaku pasar dan investor akan mencoba untuk bermain di pasar sekunder atau tidak.
Karena sejauh ini, kami melihat, bahwa investor hanya mencoba untuk masuk tatkala lelang dilakukan.
Namun di pasar sekunder, tidak banyak yang investor dapatkan. Pergerakan yang relative begitu-begitu saja, juga membuat pasar obligasi kehilangan volatilitasnya sekalipun bagi obligasi yang jangka panjang.
Namun tampaknya, pergerakan harga yang minim semakin membuat pelaku pasar dan investor tidak bergairah untuk berinvestasi di obligasi.
Nah, pekan ini memang tidak banyak yang dapat kita nantikan, lagipula kita sudah mendapatkan kepastian.
Mungkin Taper Tantrum tahap awal, tidak banyak memberikan pengaruh terhadap pergerakan pasar obligasi dalam negeri, namun mendekati musim usai, ada kemungkinan pelaku pasar dan investor akan mulai melakukan capital outflow, yang berpotensi menekan pasar obligasi.
Saat ini saja, pelaku pasar dan investor asing, sudah hampir tersisa hanya 20% kepemilikan, hal ini yang membuat pasar obligasi kian mencatatkan penurunan. Tingginya investor lokal memang mampu mengurangi volatilitas pasar, dan akan mampu meredam gejolak yang terjadi seusai Taper Tantrum Apakah ini strategi? Mungkin saja.
“Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas. Kami merekomendasikan wait and see,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Senin (08/11/2021).
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;
1.ADA HARGANYA!
Pada akhirnya sebuah perjuangan yang tidak pernah berhenti dari Biden dan Pelosi untuk memajukan stimulus yang selama ini tertunda memberikan buah yang manis. Presiden Biden pada akhirnya berhasil merayakan kemenangannya setelah DPR mengesahkan stimulus infrastructure yang terbesar dalam beberapa dasawarsa terakhir. Sebuah kemenangan penting yang dimana dirinya berhasil memegang teguh janjinya yang telah diucapkan sebelumnya kepada masyarakat Amerika. Biden mengatakan bahwa dirinya telah mengambil sebuah langkah monumental dalam kemajuan sebagai sebuah bangsa. Biden memenangkan stimulus tersebut dengan nilai pemungutan suara 228 – 206, dimana akhirnya stimulus infrastructure berhasil di sahkan senilai $550 miliar untuk melakukan pembangunan jalan, jembatan, serta koneksi internet yang diperluas, meningkatkan air bersih, perluasan jaringan listrik, penanganan polusi serta berbagai prioritas lainnya. Biden mengatakan bahwa dirinya akan segera menandatanganinya, tapi tidak akan dilakukan pada akhir pekan ini. Stimulus infrastructure ini sangat berarti bagi pemulihan perekonomian Amerika, yang dimana itu artinya akan muncul jutaan pekerjaan baru yang dimana pekerjaan baru tersebut tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi untuk mendapatkan pekerjaannya. Biden mengatakan bahwa pemerintah saat ini ingin menciptakan lebih banyak pekerjaan, yang dimana pekerjaan tersebut tidak dapat di outsource, serta stimulus ini akan mengubah system transportasi Amerika kedepannya. Biden juga mengatakan bahwa bagi masyarakat Amerika yang merasa tertinggal dalam pemulihan ekonomi dan dilupakan karena perubahan ekonomi yang begitu cepat, stimulus infrastructure ini untuk kalian semua. Karena stimulus ini merupakan blue print untuk membangun kembali Amerika. Sebelumnya dalam pemunguatan surata tersebut, Demokrat Progresif di DPR telah menunda stimulus tersebut hingga hari Jumat (05/11) kemarin. Lolosnya stimulus infrastructure tersebut merupakan sebuah langkah yang dimana membutuhkan bantuan Partai Republik untuk mengatasi sisi oposisi yang terus berlanjut dalam kalangan progresif. Lagipula perselisihan tersebut sudah terjadi selama berbulan bulan. Namun pada akhirnya agenda Biden pun tercapai hari ini, bahwa stimulus infrastructure akan segera dikeluarkan. Saat ini setelah stimulus infrastructure berhasil di loloskan, masih ada stimulus berikutnya senilai $1.75 triliun yang dimana bertujuan untuk mendorong pendidikan pra sekolah, perubahan iklim, dan tentu saja menaikkan pajak pada Perusahaan dan orang kaya lainnya. Nancy Pelosi sendiri yang berjuang untuk mewujudkan keinginan Biden. Pelocy mengatakan kemarin bahwa Biden telah menunjukkan kepemimpinan yang revolusioner dan tidak kenal Lelah. DPR sendiri akan mencoba membantu stimulus untuk membangun perekonomian yang lebih baik. Biden sendiri berjanji untuk membuat Partai Demokrat versi moderat sejalan dengan Biden untuk meloloskan stimulus social. Dengan resminya stimulus tersebut, Biden direncanakan akan memulai road show untuk mempromosikan investasi yang akan datang. Kami cukup khawatir sebetulnya dengan pemungutan suara ini, karena pada prosesnya di hari Jumat kemarin hal tersebut sudah hampir gagal, namun dapat diselesaikan oleh Pelosi dan diintervensi oleh Biden. Fokus berikutnya adalah apakah stimulus Build Back Better akan kembali dikabulkan? Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan. Meskipun demikian, Biden mengatakan bahwa RUU Build Back Better akan bertanggung jawab secara fiscal dan dibayar penuh oleh kenaikkan pajak dan langkah langkah peningkatan pendapatan lainnya. Siapapun yang memiliki penghasilan kurang dari $400.000 tidak akan merasakan kenaikkan pajak yang akan di usulkan. Biden mengatakan bahwa kemenangan stimulus infrastructure merupakan sebuah kemenangan besar bagi Amerika, dan bukti bahwa Kongres dapat bekerja sama untuk memecahkan tantangan yang mendesak. Well, stimulus infrastructure akhirnya berhasil diloloskan, tentu saja inflasi akan mengalami kenaikkan kembali. Apakah kenaikkan inflasi akan menggugah hati The Fed? Mari kita lihat nanti.
2.KECEWA
Pelaku pasar merespon negatif terkait rilis data pertumbuhan GDP kuartal III yang berada di bawah perkiraan. BPS merilis pertumbuhan GDP kuartal III yang tumbuh sebesar 1.55% QoQ lebih rendah dari kuartal II yang mencapai 3.31%. Jika mengacu pada kinerja tahunan, pertumbuhan GDP pada kuartal III tumbuh 3.51% YoY, lebih rendah dari periode sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 7.07% YoY. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III ditopang oleh industry pengolahan dari sisi lapangan usaha. Kinerja ekspor mengalami kenaikan yang didorong oleh kinerja dari komoditas di pasar global. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III/2021 mengalami peningkatan pada seluruh wilayah, kecuali kelompok di Pulau Bali dan Nusa Tenggara yang mengalami kontraksi pertumbuhan 0,09%. Sedangkan Maluku dan Papua menunjukkan pertumbuhan tinggi sebesar 9,15%. Penyebaran dari varian virus delta pada kuartal III memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin pada pertumbuhan konsumsi di kuartal III 2021 yang tumbuh 1.03% YoY. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dari kuartal II 2021 yang sebesar 5.96% YoY. Berdasarkan data dari BPS, sejumlah komponen yaitu penjualan retail seperti komoditas makanan, minuman dan tembakau mengalami pertumbuhan 5.79% YoY. Sedangkan untuk komoditas sandang, suku cadang dan aksesoris, peralatan informasi dan telekomunikasi mengalami kontraksi masing-masing seebsar 14,27%, 9,29%, dan 32,38%. Terdapat kenaikan yang signifikan pada nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit yang tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,42% YoY. Kami melihat hal tersebut seiring dengan pergeseran pola hidup masyarakat dan akselerasi dari penggunaan teknologi yang saat ini dinilai memberikan kemudahan.
https://pasardana.id/news/2021/11/8/analis-market-08112021-pasar-obligasi-berpotensi-melemah-terbatas/