?Beritamu.co.id – Tingkat kunjungan wisatawan yang hendak melancong ke pulau Bali kembali menurun. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan persyaratan wajib tes polymerase chain reaction atau PCR.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, sebelumnya tingkat kunjungan ke Bali mengalami peningkatan dari 5.000 wisatawan menjadi 10.000 wisatawan per hari. Namun, dengan persyaratan wajib PCR, jumlahnya berkurang menjadi 7.000 wisatawan per hari.
“Karena persyaratan wajib PCR, (jumlah wisatawan) turun lagi menjadi 7.000 orang per hari,” ungkap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (1/11/2021).
Harga test PCR yang mahal, menurutnya menjadi alasan buat masyarakat kembali mengurungkan perjalanannya ke Bali. “Penurunan kunjungan ke Bali akibat tes PCR yang harganya terasa berat bagi pelaku perjalanan. Kami terus melakukan evaluasi, dan harapannya ada solusi yang tidak membebani,” jelas Sandiaga.
Berbanding terbalik dengan Bali yang justru mengalami penurunan, Sandiaga menyebutkan, di wilayah lainnya seperti Yogyakarta dan Jawa Barat, pertumbuhan pariwisatanya sudah mulai meningkat 30-35 persen.
Sandiaga mengungkapkan, dalam rapat terbatas di tingkat menteri, pembahasan yang menjadi fokus adalah keharusan dalam meningkatkan testing, terutama saat dilakukannya penelusuran. Terkait dengan perjalanan darat, dia mengaku tidak ada diskusi terkait dengan persyaratan untuk melakukan tes PCR. Namun, pihaknya mengusulkan agar dapat mempertimbangkan tes antigen saja.
“Di bawah koordinasi Mensesneg dan Mendagri, mengusulkan para pelaku perjalanan dalam negeri untuk melakukan tes antigen, dan ini dipertimbangkan oleh Menhub dan Menkes. Seandainya ini disetujui, akan diumumkan; dan jika situasi lebih terkendali dan disiplin protokol kesehatan terus dilakukan, tes antigen bisa menjadi pilihan,” ujar Sandiaga.
https://pasardana.id/news/2021/11/3/karena-tes-pcr-sandiaga-uno-sebut-jumlah-wisatawan-ke-bali-turun-lagi/