Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore ditutup menguat tipis, dipengaruhi aliran modal asing yang masih masuk ke pasar domestik.
Kurs rupiah naik tipis sebesar 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.167 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.172 per dolar AS.
“Pergerakan rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh modal asing yang masih masuk ke pasar domestik menjelang rilis data inflasi Indonesia pada awal bulan November 2021,” kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Ia menilai kurs rupiah memang bergerak sideways dan dan cenderung menguat pada akhir pekan ini.
Kendati demikian pelaku pasar masih wait and see terhadap rencana pengurangan pembelian aset atau yang biasa disebut tapering oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) yang akan dimulai pada bulan November 2021 ini.
“Tekanan tapering seharusnya tidak terlalu besar terhadap rupiah karena sudah diantisipasi oleh pasar dan kondisi fundamental dalam negeri yang jauh lebih baik dibanding tapering pada tahun 2013,” ujar Reny.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat tipis di posisi Rp14.172 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak dalam rentang Rp14.166 per dolar AS hingga Rp14.173 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia yang dipublikasikan setiap pukul 10.00 WIB menguat ke posisi Rp14.171 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya, yakni Rp14.199 per dolar AS.