Kedelapan rute bus kota tersebut, yakni Cicaheum – Cibeureum, Ledeng – Leuwipanjang, Dipatiukur – Leuwipanjang, Elang – Jatinangor via Cibiru, Dipatiukur – Jatinangor, Kebon Kalapa – TJ Sari, Cicaheum – Leuwipanjang, Alun-Alun Bandung – Ciburuy.
Perum DAMRI pun memberikan penjelasan terkait penghentian operasional tersebut. Corporate Secretary Perum DAMRI, Sidik Pramono menjelaskan bahwa kebijakan tersebut terpaksa diambil karena kinerja keuangan perusahaan yang merugi.
“Tahun 2020 secara keseluruhan kami rugi Rp 220 miliar, itu seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Kata Sidik, jumlah penumpang yang sedikit jadi alasan Damri menutup sejumlah rute bus di kota Kembang ini. Menurunnya mobilitas masyarakat ketika Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebagai langkah pemerintah untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
“Tentu dalam kondisi pandemi sekarang pengurangan aktivitas dan mobilitas masyarakat pada segmen bus kota khususnya di Bandung load faktornya sangat kecil dan juga mayoritas pelaku perjalanan di Kota Bandung referensinya dalam bermobilitas tidak menggunakan bus kota. Itu jadi dasar pertimbangan kami dengan berat hati terpaksa menghentikan sementara 8 rute tersebut,” bebernya.
Sementara untuk kapan akan beroperasi kembali untuk 8 rute yang berhenti, Perum Damri belum bisa memastikan.
“Pastinya kami akan mengevaluasi segmen usaha yang kami jalankan, jika memang nanti demandnya, aktifitas masyarakat kembali normal dan tingkat ekonomi terpenuhi tentu kami mempertimbangkan untuk membuka rute-rute yang kami berhentikan sementara,” pungkasnya.
https://pasardana.id/news/2021/10/29/merugi-imbas-covid-19-perum-damri-setop-sementara-8-rute-di-bandung/