
Jakarta, CNBC Indonesia – Karantina wilayah (lockdown) yang terjadi di China memukul harga-harga logam dasar tak terkecuali nikel yang menjadi bahan baku utama pembuatan baja tahan karat (stainless steel).
Kecemasan timbul di kalangan investor terkait permintaan dari China yang merupakan konsumen terbesar nikel di dunia Pada Jumat (29/10/2021) pukul 15.25 WIB harga nikel dunia tercatat US$ 19.327,50/ton, turun 1,22% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Foto: Investing.com
nikel
Peningkatan kasus COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) memaksa China melakukan lockdown. Dua kabupaten ditutup yakni kabupaten Alxa Lef Banner di Mongolia Dalam, memiliki 180 ribu warga, dan kabupaten Ejin, 35.700 penduduk. kota Lanzhou, Provinsi Gansu di mana empat juta orang tinggal di sana diminta tetap di rumah kecuali darurat.
Terbaru, China mengunci kota Heihe di Provinsi Heilongjiang. Sebanyak 1,6 juta penduduk diperintahkan tinggal di rumah dan dilarang bepergian kecuali mendesak. Sebagai informasi, China adalah konsumen terbesar nikel di dunia sebesar 1,31 juta ton pada 2020, mengacu data Statista.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Demikian berita mengenai Investor Cemas Covid di China Menyebar, Harga Nikel Melemah, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211029153446-17-287582/investor-cemas-covid-di-china-menyebar-harga-nikel-melemah