Pasardana.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 38,87 poin, atau sekitar 1,29 persen, pada Jumat (29/10/2021), menjadi 2.970,68.
Volume perdagangan moderat mencapai 535,48 juta saham senilai 10,789 triliun won atau sekitar US$9,2 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 663 berbanding 210.
Angka indeks merosot dipicu mencuatnya kekhawatiran terganggunya rantai pasokan global. “Selain kekhawatiran rantai pasokan, sentimen pasar juga terpengaruh terganggunya pasokan listrik di Tiongkok,” kata Suh Sang-Young, analis Mirae Asset Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor asing dan institusi secara total melepas saham senilai 1,28 triliun won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1,26 triliun won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing merosot 1,3 persen dan 3,3 persen. Saham perusahaan galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering dan perusahaan penyulingan minyak S-Oil masing-masing melonjak 2,6 persen dan 0,9 persen.
Nilai tukar won menguat terhadap dolar Amerika Serikat, naik 1,10 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.168,50 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia merosot 106,70 poin, atau sekitar 1,44 persen, menjadi 7.323,70. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam menguat, sedangkan Bursa Thailand dan Filipina melemah.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, naik 28,92 poin, atau sekitar 0,82 persen, menjadi 3.547,34. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong turun 149,23 poin, atau sekitar 0,58 persen, menjadi 25.406,50.
https://pasardana.id/news/2021/10/29/indeks-kospi-merosot-1-29-persen/
