
Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Jumat (29/10/2021)di tengah positifnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Kamis (28/10/2021) kemarin. Padahal ekonomi Negeri Paman Sam melambat pada kuartal III-2021.
Indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,25% ke level 28.892,689, Shanghai Composite China melesat 0,82% ke 3.547,34, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 1,03% ke 6.591,346.
Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup merosot 0,7% ke level 25.377,24, Straits Times Singapura turun 0,18% ke 3.198,17, dan KOSPI Korea Selatan ambruk 1.29% ke 2.970,68.
Dari Korea Selatan, data output industri Negeri Ginseng tercatat mulai melambat dan menghentikan pertumbuhan selama 10 bulan berturut-turut pada September, mengalahkan ekspektasi pasar dalam hal ekspansi lanjutan, karena kekurangan chip global yang memukul produksi.
Badan Statistik Korea Selatan melaporkan produksi industri Negeri Ginseng pada September turun menjadi 1,8% secara tahunan (year-on-year/yoy), meleset dari perkiraan pasar sebesar 1,4%.
Sementara itu di Hong Kong, koreksinya saham teknologi akibat adanya aturan untuk meninjau keamanan data pengguna memperberat Hang Seng pada hari ini. Indeks Hang Seng Tech ditutup turun 1,1%.
Regulator internet China pada hari ini menerbitkan draf pedoman yang akan membuat perusahaan dengan lebih dari 1 juta pengguna di China meninjau keamanan sebelum mereka dapat mengirim data terkait pengguna ke luar negeri.
Di lain sisi, kendala pasokan dari supplier Apple juga turut memperberat indeks KOSPI dan Hang Seng pada hari ini.
Pendapatan bersih Apple jauh dari ekspektasi Wall Street pada kuartal keempat fiskal yang dirilis pada Kamis kemarin. CEO Apple Tim Cook mengaitkan turunnya pendapatan bersih perseroan dengan kendala pasokan yang lebih besar dari perkiraan di iPhone, iPad, dan Mac.
Beragamnya bursa Asia pada hari ini terjadi di tengah positifnya bursa AS, Wall Street, pada perdagangan Kamis kemarin, meskipun ekonomi Negeri Paman Sam tersebut pada kuartal III-2021 kembali melambat.
Indeks Dow Jones ditutup melesat 0,68%, S&P 500 melonjak 0,98%, dan Nasdaq Composite memimpin penguatan dengan apresiasi sebesar 1,39%.
Wall Street mengabaikan kabar fundamental kurang sedap berupa pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 yang hanya sebesar 2%, menjadi laju terlemah selama pemulihan pandemi. Faktor rantai pasokan dan anjloknya belanja konsumen menjadi pemicunya.
Hal itu merupakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam terlemah sejak kuartal II-2020 (tatkala ekonomi merosot alias minus 31,2%). Belanja konsumen, yang menyumbang 69% PDB AS senilai US$ 23,2 triliun, naik hanya 1,6%, setelah kuartal II-2021 melesat 12%.
Belanja barang ambruk 9,2%, dipicu penurunan belanja barang tahan lama seperti barang elektronik dan mobil sebesar 26,2%, sedangkan belanja jasa masih tumbuh, sebesar 7,9%, meski lebih rendah dari angka kuartal II-2021 sebesar 11,5%.
Semestinya, data tersebut diwaspadai karena mengindikasikan pemulihan yang terhambat, salah satunya karena masih merebaknya Covid-19 varian delta. Di sisi lain, suplai belum sepenuhnya mengalir tatkala permintaan konsumen menurun. Belum lagi jika bicara inflasi dan ancaman krisis energi.
Di tengah situasi demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan kasus positif dan kemarin Covid-19 kembali meningkat di seluruh dunia. Ini merupakan kejadian pertama kali dalam dua bulan terakhir karena penyebaran virus Covid-19 di Eropa.
Eropa menjadi pemicu kenaikan karena infeksi terus meningkat dalam tiga pekan terakhir. Secara total, ada 3 juta kasus baru di seluruh dunia sepekan kemarin, atau melonjak 4% dari pekan sebelumnya yang justru turun 4%. Eropa menjadi penyumbang utama dengan kenaikan kasus sebesar 18% (melanjutkan tambahan kasus sebesar 7% pada pekan sebelumnya).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Bursa Asia Ditutup Mixed: Shanghai Melesat, KOSPI Ambruk, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211029164304-17-287608/bursa-asia-ditutup-mixed-shanghai-melesat-kospi-ambruk