Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan produsen produk turunan CPO, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), mengumumkan telah melakukan pembelian kembali (buyback) obligasi dari investor pihak ketiga sebanyak US$ 30 juta atau setara dengan Rp 435 miliar (kurs Rp 14.300/US$).
Buyback tersebut dilakukan atas surat utang yang dikeluarkan oleh TBLA International Pte Ltd, anak perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Singapura dan sahamnya 100% dimiliki oleh TBLA.
Surat utang yang dimaksud adalah yang terbit 24 Januari 2018 senilai US$ 250 juta (Rp 3,57 triliun) dengan tingkat bunga 7% yang akan jatuh tempo pada 2023 mendatang.
Wakil Presiden Direktur TBLA, Sudarmo Tasmin mengatakan bahwa selesainya pelaksanaan pembayaran atas atas buyback tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan usaha perusahaan dan entitas anak dalam jangka panjang.
“Transaksi pembelian kembali atas obligasi oleh perseroan tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan, dengan mengingat pembelian kembali obligasi dilakukan dari para pemegang obligasi yang merupakan pihak-pihak ketiga,” tulis Sudarmo, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (28/10).
Sebelumnya perusahaan juga telah membeli kembali sebanyak US$ 17 juta (Rp 243,1 miliar) atas surat utang yang sama tanggal 1 Juli lalu.
Pada Maret lalu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menyetujui rencana penerbitan surat utang berdenominasi dolar AS maksimal US$ 400 juta (Rp 5,72 triliun) dengan bunga tetap dan akan jatuh tempo paling lama 7 tahun setelah terbit.
Dalam keterbukaan informasi Maret itu, manajemen TBLA menyebutkan, sebanyak Rp 1,5 triliun dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pembelian kembali atau melunasi utang obligasi senilai yang jatuh tempo pada 2023 dan 2025, dan menurunkan utang jangka pendek perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan tengah tahun 2021, TBLA tercatat memiliki liabilitas jangka pendek senilai Rp 5,72 triliun, yang mana utang bank jangka pendek tercatat sebesar Rp 1,97 triliun, utang usaha pihak ketiga Rp 2,20 triliun dan bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam setahun mencapai Rp 1,34 triliun.
Utang jangka panjang tercatat sebesar Rp 7,72 triliun, yang berarti total liabilitas perusahaan sebesar Rp 13,45 triliun. Sementara itu total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 19,73 triliun dengan kas dan setara kas Rp 353 miliar. Ekuitas perusahaan tercatat senilai Rp 6,27 triliun.
Pada penutupan perdagangan Kamis (28.10) di pasar modal, saham TBLA tercatat turun 4,00% ke level Rp 840 per saham dengan kapitalisasi pasar Rp 4,49 triliun.
Dalam sepekan saham ini turun 4,55%, selama sebulan terakhir tumbuh 0,60% dan sejak awal tahun telah melemah 10,15%.
[Gambas:Video CNBC]
(fsd/fsd)
Demikian berita mengenai Pangkas Beban, Tunas Baru Lampung Buyback Obligasi Rp 435 M, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211028153544-17-287295/pangkas-beban-tunas-baru-lampung-buyback-obligasi-rp-435-m