Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 1,18% ke level 6.524,08 pada perdagangan Kamis (28/10/2021).
Hanya 152 saham yang menguat hingga akhir perdagangan hari ini. Sisanya 381 saham melemah dan 131 stagnan.
Asing terpantau mulai melakukan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp 467,6 miliar. Sementara di seluruh pasar asing net sell Rp 504,71 miliar.
Saham yang banyak dilepas asing adalah saham PT United Tractor Tbk (UNTR) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net sell masing-masing mencapai Rp 75,3 miliar dan Rp 69,8 miliar.
Sedangkan saham yang banyak dikoleksi asing adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) dengan net buy masing-masing sebesar Rp 60,2 miliar dan Rp 36,8 miliar.
Pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) diprediksi akan melambat pada kuartal III-2021, karena pasokan barang belum terserap optimal, sementara harga komoditas energi menguat dan penyerapan tenaga kerja belum optimal.
Polling Dow Jones memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan sebesar 2,8% ketika petang hari nanti diumumkan oleh Departemen Perdagangan AS. Meski masih terhitung menguat, catatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) itu akan menjadi yang terlemah di era pemulihan pandemi.
Bahkan, ada kemungkinan ekonomi tak bertumbuh sama sekali pada kuartal kemarin, mengingat platform GDPNow milik bank sentral (Federal Reserve/The Fed) Atlanta menurunkan estimasinya menjadi 0,2%.
Di China, terjadi lockdown dan sentimen gagal bayar perusahaan raksasa properti China mulai dari Evergrande hingga Modern Land.
Dari Jepang, Bank of Japan (BoJ) hari ini akan menggelar rapat dewan gubernur, dan diprediksi akan menahan suku bunga acuan. Tidak ada yang mengagetkan di sini, kecuali proyeksi bahwa inflasi bakal meninggi meski permintaan masih lemah.
Bank sentral Jepang tersebut diprediksi akan mempertahankan target inflasi di bawah 2% dalam 2 tahun ke depan, sehingga diprediksi akan menjadi bank sentral yang paling lama mempertahankan suku bunga acuan rendah.
Kenaikan harga komoditas telah mendorong inflasi Negeri Matahari Terbit tersebut ke level tertinggi dalam 13 tahun pada September. Namun, inflasi tersebut didorong oleh suplai (supply push) dan bukan permintaan yang meningkat (demand pull).
Kombinasi proyeksi ekonomi di AS yang kurang menggairahkan, pelemahan harga minyak, dan proyeksi inflasi yang masih tinggi seperti dikhawatirkan bank sentral Jepang, akan menekan sentimen pelaku pasar hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(trp/trp)
Demikian berita mengenai Kamis Kelabu! Asing Obral Setengah Triliun, IHSG Longsor 1%, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211028151955-17-287290/kamis-kelabu-asing-obral-setengah-triliun-ihsg-longsor-1