Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyebutkan saat ini perusahaan sudah memiliki kemampuan untuk beroperasi layaknya bank digital, sejalan dengan terus dikembangkannya kapasitas digital perusahaan.
Dengan demikian, rencana untuk melakukan akuisisi bank baru untuk dijadikan bank digital sangat bergantung pada perkembangan yang ada saat ini.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan saat ini kemampuan digitalisasi Bank Mandiri dinilai sudah sesuai dengan kriteria bank digital.
“Apa akan inorganik M&A [merger dan akuisisi] rasanya kami melihat dulu perkembangan transformasi digital yang kami lakukan. Tapi capability kami untuk layanan digital bank mungkin kalau dilihat secara kekuatan akan lihat end game-nya,” kata Darmawan dalam konferensi pers kinerja Bank Mandiri kuartal III-2021, Kamis (28/10/2021).
“Dengan size Mandiri yang mentransformasi layanan ritel dan wholesale, dan pilot smart branch dengan semua infrastruktur yang disiapkan ini akan memberikan dampak positif ke kinerja keuangan Mandiri,” lanjut mantan Direktur Treasury Bank Mandiri ini.
Sejalan dengan itu, dalam kesempatan tersebut, Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan Bank Mandiri sudah bisa dikategorikan sebagai bank digital, jika definisi bank digital tidak termasuk bahwa bank digital adalah bank yang tidak memiliki kantor cabang.
Sebab, kata dia, dengan superapp Livin’ by Mandiri tahap kedua yang baru dirilis memungkinkan nasabah dan calon nasabah untuk bisa melakukan kegiatan mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi lainnya melalui satu aplikasi.
Selanjutnya, dengan memanfaatkan ekosistem yang dimilikinya, aplikasi tersebut akan memungkinkan nasabah untuk bisa melakukan transaksi keuangan lainnya, seperti layanan investasi dan asuransi.
Selain itu, ekosistem dengan pihak eksternal juga akan terbuka dengan open API (Application Programming Interface) yang sudah ada saat ini sehingga Bank Mandiri akan dapat melakukan kolaborasi untuk berbagai transaksi financial hingga lifestyle.
Untuk diketahui, transaksi perbankan yang dilakukan menggunakan aplikasi tersebut mengalami peningkatan signifikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.152,5 triliun pada akhir September 2021 lalu, atau naik 55,8% secara tahunan (year on year) dibanding posisi akhir periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 739,6 triliun.
Sedangkan secara jumlah, banyaknya transaksi yang dilakukan mencapai 696,3 juta kali, naik 62,5% dari posisi akhir September tahun lalu yang sebanyak 428,4 juta kali.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
Demikian berita mengenai Kabar Akuisisi Bank Digital, Bos Bank Mandiri Buka Suara!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211028182053-17-287355/kabar-akuisisi-bank-digital-bos-bank-mandiri-buka-suara