Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (27/10), IHSG ditutup melemah 0,82% ke level 6.602,21. Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan utama bursa saham di Asia.
Sementara itu, pelaku pasar asing masih mencatatkan net buy Rp223 miliar (All Market), yang cenderung terbatas dibandingkan net buy sebelumnya sebesar Rp773 miliar.
Di sisi lain, Indeks utama di Asia ditutup sebagian besar lebih rendah, dengan saham teknologi di antara yang berkinerja terburuk di tengah ketegangan antara AS dan China, setelah Komisi Komunikasi Federal AS membatalkan Lisensi China Telecom untuk beroperasi di AS, Selasa (26/10).
Sementara dari Wall Street, Dow Jones dan S&P 500 ditutup lebih rendah, sementara Nasdaq naik sedikit. Sentimen melemah karena ketegangan baru antara US-China yang dapat menambah kekhawatiran rantai pasokan.
Sementara dari sektor komoditas, harga minyak mentah ditutup melemah setelah stok minyak mentah AS naik lebih dari yang diharapkan, bahkan ketika persediaan bahan bakar turun dan tangki di pusat penyimpanan terbesar AS menjadi kosong.
Adapun harga emas naik tipis didukung oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah dan dolar AS yang lebih lemah, meskipun selera risiko yang kuat di saham pasar menahan kenaikan emas.
Di sisi lain, secara teknikal analis, IHSG ditutup turun dengan candle bearish. Indikator stokastik bearish, histogram MACD bergerak positif tapi turun (garis lemah) dan volume meningkat.
“Jika IHSG bergerak bearish lagi dan tembus ke level 6.585, selanjutnya bisa turun hingga ke support di kisaran 6.536 – 6.552 (area celah). Jika IHSG bergerak bullish, bisa saja bergerak semakin tinggi pada resistance di kisaran 6.625 – 6.638,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (28/10/2021).
https://pasardana.id/news/2021/10/28/analis-market-28102021-ihsg-diproyeksi-bergerak-pada-resistance-di-kisaran-6625-6638/