Jakarta, CNBC Indonesia – Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menerbitkan obligasi global dalam mata uang dolar AS di luar wilayah Indonesia dan di luar wilayah Amerika Serikat, pada Rabu ini (27/10), yang akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST).
Obligasi global perseroan diterbitkan tercatat dalam bentuk dan dibuktikan dengan sertifikat global yang terdaftar atas nama pihak yang ditunjuk (nominee), dan disimpan dalam suatu common depository Euroclear Bank SA/NV dan Clearstream Banking S.A.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen ICBP menyebutkan obligasi global perseroan diterbitkan dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,50 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.496/US$, atau nyaris Rp 15 triliun.
Perinciannya adalah Obligasi Global 2032 dengan jangka waktu 10,5 tahun sebesar US$ 600 juta dan Obligasi Global 2052 dengan jangka waktu 30,5 tahun, sebesar US$ 400 juta.
Masing-masing obligasi ini diterbitkan dengan denominasi sebesar US$ 200.000 dengan kelipatan US$ 1.000.
Obligasi global perseroan mempunyai tingkat suku bunga tetap yaitu sebesar 3,541% per tahun untuk Obligasi Global 2032 dan sebesar 4,805% per tahun untuk Obligasi Global 2052, yang masing-masing akan dibayarkan 2 kali dalam setahun, yaitu setiap 6 bulan sekali pada 27 April dan 27 Oktober.
“Obligasi global perseroan merupakan obligasi yang tidak dijamin dengan agunan khusus berupa benda atau pendapatan atau aktiva lain perseroan dalam bentuk apapun dan tidak dijamin oleh pihak lain manapun karenanya paripasu [sama dengan] dengan semua utang perseroan yang tidak mempunyai hak preferen,” tulis manajemen ICBP, dikutip Rabu ini (27/10).
Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Moody’s Investors Service dan Fitch Ratings, keduanya merupakan pihak pemeringkat internasional independen, hasil pemeringkatan atas perusahaan dan pemeringkatan atas obligasi global ICBP adalah tetap, yaitu peringkat Baa3 dari Moody’s Investors Service dan peringkat BBB dari Fitch Ratings.
“Adapun dana hasil perolehan dari penerbitan obligasi global seluruhnya akan digunakan untuk membayar jumlah retensi terutang dalam Perjanjian Pinehill dan untuk pembiayaan keperluan umum perusahaan,” tulis manajemen ICBP.
Sebagai informasi, perseroan meneken perjanjian jual beli saham pada 22 Mei 2020 dengan Pinehill Corpora Limited dan Steele Lake Limited secara bersama-sama sebagai para penjual, sehubungan dengan pembelian seluruh saham Pinehill yang telah diterbitkan dari para penjual, kepada ICBP.
Pinehill Corpora sebetulnya masih terafiliasi dengan ICBP karena merupakan konsorsium di mana Anthoni Salim, bos ICBP, memiliki penyertaan secara tidak langsung sekitar sebesar 49% saham Pinehill Corpora.
Kegiatan usaha utama Grup Pinehill adalah bergerak di bidang industri pembuatan mi instan di Arab Saudi, Nigeria, Turki, Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia, dengan menggunakan merak “Indomie” berdasarkan perjanjian lisensi dengan INDF, induk usaha ICBP.
Dibantu 9 Lembaga Keuangan
Dalam dokumen penerbitan obligasi tersebut, ICBP dibantu pemasaran surat utang tersebut oleh setidaknya 9 perusahaan global sebagai Joint Bookrunners dan Joint Lead Managers.
Mereka adalah Deutsche Bank AG, Cabang Singapura, UBS AG Cabang Singapura, BNI Securities Private Limited, DBS Bank Limited, dan Mandiri Securities Private Limited.
Kemudian, Mizuho Securities (Singapura) Private Limited, Natixis Cabang Singapura, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Limited.
“Para Manajer telah sepakat melakukan penawaran dan/atau pembelian obligasi global perseroan,” tulis ICBP.
Adapun wali amanat yaitu DB Trustees (Hong Kong) Limited.
Perseroan juga telah menunjuk Deutsche Bank AG Cabang Hong Kong, untuk bertindak selaku agen pembayaran, yang tugas utamanya adalah melakukan pembayaran atas nama perseroan kepada pemegang obligasi global berupa jumlah pokok, bunga atau premi (jika ada) yang berkaitan dengan obligasi global ICBP.
Deutsche juga bertindak sebagai agen pemindahan, yang tugas utamanya melakukan proses pemindahan atau pertukaran obligasi global perseroan dan sebagai pencatat, yang tugas utamanya adalah mempertahankan suatu catatan atas pemegang obligasi sehubungan dengan obligasi global perseroan.
Manajemen ICBP menegaskan bahwa penerbitan obligasi global tidak berpengaruh pada kondisi keuangan perseroan karena tidak terdapat penambahan jumlah total utang bersih.
Hal ini mengingat dana hasil perolehan bersih dari penerbitan obligasi global seluruhnya akan digunakan untuk membayar jumlah retensi terutang dalam Perjanjian Pinehill sampai dengan jumlah maksimum sebesar US$ 650 juta.
Dana obligasi juga digunakan untuk pembiayaan keperluan umum perusahaan yang semula direncanakan akan menggunakan dana internal perseroan, yang telah digunakan untuk pembayaran penuh yang dipercepat (full prepayment) pada 25 Oktober 2021 atas seluruh jumlah pokok fasilitas pinjaman sebesar US$ 307 juta yang diberikan oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura.
Agustus 2020, manajemen ICBP menyatakan bahwa rencana akuisisi Pinehill akan dilakukan senilai US$ 2,99 miliar atau setara Rp 41,56 triliun dengan asumsi kurs Rp 13.901 per dolar AS.
Dalam dokumen yang disampaikan manajemen Indofood CBP, ternyata nilai pasar wajar untuk akuisisi saham tersebut lebih murah US$ 134,62 juta atau Rp 1,87 triliun, tepatnya sebesar US$ 2,86 miliar (Rp 39,80 triliun).
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
Demikian berita mengenai Wah! Grup Salim Rilis Obligasi Rp 15 T, Tunjuk 9 Bank Global, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211027185816-17-287071/wah-grup-salim-rilis-obligasi-rp-15-t-tunjuk-9-bank-global