Home Bisnis MARKET Mitratel Bidik Rp24,9 Triliun Dari IPO

Mitratel Bidik Rp24,9 Triliun Dari IPO

49
0

Pasardana.id – PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), berpeluang menembus rekor penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai terbesar.

Rekor itu tembus jika dalam pelaksanaannya nanti tercapai kisaran harga tertinggi.

Hal itu berdasarkan prospektus IPO yang diunggah pada laman e-IPO, Selasa (26/10/2021), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (IDX: TLKM) itu menuliskan kisaran harga penawaran Rp775 hingga Rp975 per lembar.

Adapun jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 25,54 miliar. Sehingga calon emiten menara telekomunikas itu akan meraup dana sebesar Rp19,08 triliun hingga Rp24,9 triliun.

Untuk diketahui, nilai IPO PT Bukalapak.com (IDX: BUKA) senilai Rp21,9 triliun. BUKA listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021, masih menjadi rekor nilai terbesar di BEI.

Adapun untuk memuluskan rencana itu, perseroan telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.

Bersama kedua penjamin emisi itu, perseroan akan mulai melakukan penawaran awal pada tanggal 26 Oktober hingga 4 November 2021.

Perkiraan tanggal efektif dari OJK pada 12 November 2021. Perkiraan masa penawaran umum pada tanggal 16-18 November 2021. Perkiraan tanggal penjatahan pada tanggal 18 November 2021. Perkiraan tanggal distribusi saham pada tanggal 19 November 2021. Perkiraan tanggal pencatatan efek di BEI, tanggal 22 November 2021.

Usai gelaran IPO, susunan pemegang saham Mitratel menjadi PT Telkom Indonesia (IDX: TLKM) memegang sebanyak 70,15 persen atau 60,02 miliar saham, PT Metra Digital Investama 1 persen saham, dan masyarakat 29,85 persen atau 25,54 miliar saham.

Baca Juga :  Pemerintah AS Batasi Penjualan Semikonduktor ke Tiongkok, Wall Street Melemah

Rencananya, sebanyak 90 persen dari dana IPO itu akan digunakan untuk pengembangan usaha dimasa yang akan datang.

Rincinya, sekitar 44 persen akan digunakan untuk belanja modal organik. Seperti; pengembangan dan memperluas hubungan dengan pelanggan melalui penambahan penyewaan lokasi, yang mencakup berbagai pengeluaran terkait dengan penguatan dan penambahan menara yang dimiliki yakni sebanyak 28 ribu menara.

Dana tersebut juga digunakan untuk  pembangunan menara baru dan penambahan site baru (termasuk biaya sewa lahan baru) untuk pesanan build-to-suit berbagai operator telekomunikasi besar di Indonesia; dan ekspansi ke teknologi dan layanan yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara layanan digital dan fiber.

Adapun, sebanyak 56 persen dari 90 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal anorganik. Seperti; akuisisi strategis portofolio menara berkualitas di Indonesia, terutama menara yang dimiliki oleh operator telekomunikasi terkemuka di Indonesia; dan akuisisi strategis produk, teknologi, dan layanan baru yang dapat bersinergi dengan bisnis penyewaan menara di Indonesia.

Sisanya, akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan kebutuhan lainnya, seperti; peningkatan sistem teknologi informasi Perseroan dan penerapan program pengembangan yang berkualitas untuk menara telekomunikasi.

 


https://pasardana.id/news/2021/10/26/mitratel-bidik-rp24-9-triliun-dari-ipo/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here