Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,27% di 6.625 pada perdagangan Senin kemarin (25/10), ternyata ada transaksi net buy atau beli bersih investor asing di pasar negosiasi dengan nilai jumbo Rp 3 triliun.
Usut punya usut, mengacu data perdagangan, salah satu saham emiten sektor kesehatan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) menjadi saham incaran asing dengan beli bersih jumbo terjadi di sesi I.
Adanya transaksi ini langsung mendorong nilai net buy asing di seluruh pasar mencapai Rp 3 triliun, tepatnya Rp 2,95 triliun.
Data perdagangan mencatat ada sebanyak 66,5 juta lot saham (6,65 miliar saham) CARE yang dibeli asing melalui broker PT Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP).
Pihak domestik sebagai penjual melakukan transaksi ini dengan diperantarai broker PT Pacific Sekuritas Indonesia (AP).
Saham CARE ditransaksikan di harga Rp 450/saham di pasar negosiasi. Artinya nilai transaksi tersebut mencapai Rp 2,99 triliun.
Sementara itu, saham CARE ditutup naik 0,44% di Rp 456/saham dengan nilai transaksi Rp 183,76 miliar dan volume perdagangan 407 juta saham.
Pada perdagangan intraday, saham CARE bergerak di rentang terendah di Rp 442/saham dan rentang tertingginya di Rp 462/saham.
Transaksi di pasar negosiasi atas saham CARE mencapai 20% dari total saham outstanding. Nilai transaksi jumbo dengan volume saham jumbo ini kemungkinan melibatkan pemilik saham mayoritas.
Sebagai informasi, saat ini sebanyak 69,92% saham CARE dimiliki oleh PT Anugrah Kasih Rajawali. CARE merupakan salah satu saham penghuni indeks sektoral Healthcare yang bergerak dalam jasa layanan rumah sakit.
Sebagai informasi, pasar negosiasi di BEI adalah satu dari tiga jenis transaksi di bursa saham. Jenis transaksi lain yaitu transaksi di pasar reguler atau pasar biasa, dan pasar tunai.
Transaksi di pasar reguler merupakan transaksi yang dilakukan menggunakan mekanisme tawar menawar berkelanjutan dan menjadi fasilitas bertransaksi dengan harga normal dan jumlah transaksi minimal 1 lot (100 saham).
Sebaliknya, transaksi besar yang dilakukan di pasar negosiasi biasanya melibatkan pemilik atau pemegang saham besar yang tidak ingin merusak harga di pasar reguler.Harga dan jumlah transaksi bisa ditentukan oleh kedua belah pihak tanpa perlu mengikuti harga pasar.
Sementara itu, pasar tunai adalah pasar di mana perdagangan efek di bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh perusahaan efek anggota bursa (AB) melalui sistem JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama alias hari itu juga (T+0).
Situs resmi mencatat, Metro Healthcare Indonesia merupakan grup yang bergerak di bidang layanan kesehatan terpadu, dengan mengelola rumah sakit yang tergabung dalam Metro Hospital Grup.
Saat ini Metro Hospital telah memiliki dan mengoperasikan 7 rumah sakit yang tersebar di beberapa daerah potensial.
Anugrah Kasih Rajawali merupakan entitas induk perusahaan dan Danny Nugroho merupakan pemegang saham akhir perusahaan. Nama Danny Nugroho juga tercatat sebagai Komisaris Utama PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA).
[Gambas:Video CNBC]
(tas/tas)
Demikian berita mengenai Jadi Misteri, Sosok Investor yang Borong Saham RS Rp 3 T , ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211025214419-17-286471/jadi-misteri-sosok-investor-yang-borong-saham-rs-rp-3-t