BeritaMu.co.id–Gigi berlubang adalah kondisi di mana lapisan luar pada gigi rusak. Kerusakan ini bisa dialami oleh siapa saja mulai dari anak-anak hingga dewasa.
Pada awal kemunculannya lubang pada gigi tidak menimbulkan rasa sakit. Oleh karena itu, banyak yang akhirnya tidak menyadari kondisi kerusakan tersebut. Jika dibiarkan, kerusakan ini bisa semakin parah dan menjalar menjadi munculnya penyakit-penyakit yang lain.
Selan itu, lubang pada gigi juga dapat merusak susunan gigi. Situasi ini bukan hanya berbahaya bagi kesehatan, namun juga mengganggu penampilan. Karenanya, kemunculan lubang pada gigi harus diperhatikan dan ditangani secara sungguh-sungguh.
Dokter gigi biasanya akan melakukan penanganan medis berupa penambalan gigi dan lain-lain jika si pasien sudah mengalami kerusakan seperti ini. Namun, kabar baiknya, kerusakan gigi ini bisa dicegah dengan mengatur pola makan. Sebab, kerusakan ini kerap kali disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu, misalnya makanan dengan kadar gula tinggi.
Sebelum menjelaskan tips mencegah dan mengobati gigi berlubang, mari kita bahas penyebab dan gejala-gejalanya terlebih dahulu.
Penyebab Gigi Berlubang
Kerusakan pada lapisan luar gigi, atau yang biasa disebut email, disebabkan oleh bakteri yang berasal dari sisa makanan. Bakteri ini menumpuk pada lapisan gigi hingga menjadi plak. Plak biasanya berwarna kecokelatan atau kehitaman. Pada gigi yang rusak, warna plak akan semakin pekat dan sulit untuk dihilangkan lewat menyikat gigi semata. Plak ini juga bersifat asam, sehingga dapat mengikis lapisan gigi terus-menerus jika tidak dihilangkan.
Selain dari bakteri, faktor lain yang bisa menyebabkan lubang pada gigi adalah tipisnya lapisan gigi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, seperti kesalahan dalam memilih pasta gigi dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, di artikel ini, kami akan menjabarkan lebih detail faktor-faktor yang dapat menimbulkan lubang pada gigi.
1. Konsumsi makanan manis
Makanan yang banyak mengandung gula adalah sumber utama bakteri pada gigi. Sisa makanan yang menempel pada gigi, lama-kelamaan akan bertumpuk dan mengeras menjadi plak. Inilah awal kerusakan gigi yang bila dibiarkan akan menyebabkan terbentuknya lubang.
2. Malas menyikat gigi
Sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi dapat hilang apabila kamu rajin membersihkan dan merawat gigimu. Sebaliknya, gigi yang jarang dibersihkan akan menjadi sarang bakteri yang merusak. Sikatlah gigi sebanyak dua kali dalam sehari dan pastikan untuk menjangkau sela-selanya.
Biasanya, sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi lebih susah dihilangkan dan lebih mudah untuk menggumpal dan berubah menjadi plak. Kamu juga bisa berkumur memakai larutan pembersih mulut sehabis tiap kali menggosok gigi untuk memastikan gigi bersih sempurna.
3. Pasta gigi tanpa flouride
Flouride merupakan senyawa yang dapat mencegah kerusakan pada gigi. Makanya, ketika kamu membeli pasta gigi, pilihlan produk yang mengandung flouride. Ini merupakan perlindungan dari dalam yang bisa kamu lakukan selain mengontrol pola konsumsi makanan atau cemilan yang lebih ramah untuk gigi.
Komplikasi Lanjutan dari Gigi Berlubang
Apabila gigi berlubang tidak diberi penanganan, maka akan berpotensi menimbulkan infeksi pada jaringan mulut. Lebih jauh lagi, infeksi ini juga dapat menyebar ke organ-organ tubuh yang lain. Untuk mengetahui lebih jelas risiko apa saja yang dapat bermula dari menyepelekan gigi berlubang, simak penjelasan berikut ini:
1. Nyeri pada gigi yang bertambah parah
Rasa sakit adalah gejala yang muncul saat gigi sudah rusak parah. Pada awalnya, rasa sakit ini hanya datang mendadak dan tidak berlangsung lama. Intensitas sakitnya pun tidak seberapa. Namun, seiring semakin rusaknya gigi, rasa sakit ini akan semakin hebat dan bertahan dalam jangka waktu yang lama.
Pada kasus yang kian parah, rasa sakit bahkan bisa menjalar hingga ke telinga dan kepala. Sensasi nyeri ini berpotensi mengganggu aktivitasmu jika dibiarkan. Karena itu, waspadailah jika gigi mulai sering terasa sakit. Segera periksakan ke dokter gigi sebelum nyerinya semakin hebat dan menjalar.
2. Peradangan gusi
Kerusakan pada gigi juga dapat menyebar ke area gusi. Giginya yang sudah berlubang dan terkikis bakteri bisa menimbulkan peradangan pada gusi. Peradangan ini bisa berupa pembengkakan, warna merah pekat pada gusi, hingga pendarahan.
3. Pembentukan abses
Abses merupakan kantung nanah yang akan muncul apabila gigi berlubang tidak ditangani dengan baik. Abses terbentuk oleh bakteri yang sudah semakin berkembang biak pada gigi. Pembentukan abses ini akan memberimu rasa sakit yang hebat. Selain itu, nanah pada abses juga akan mempercepat pembusukan gigi dan mulut.
4. Penyakit jantung
Bakteri yang sudah berkembang biak pada gigi dan gusi bisa memasuki aliran darah dan mengganggu kerja jantung. Biasanya, bagian yang diserang adalah otot bagia dalam. Untuk membunuh bakteri tersebut, dokter umumnya menganjurkan obat antibiotik. Namun, pada level yang lebih parah, penanganan lebih serius bisa dilakukan.
5. Terjadinya stroke
Sroke terjadi manakala bakteri yang berasal dari gigi dan gusi menghambat laju darah ke otak. Otak yang tidak menerima cukup suplai darah akan terganggu kinerjanya. Perintah yang dikirimkan otak tidak dapat diteruskan oleh sistem saraf sehingga penderitanya mengalami sulit gerak.
Cara Mengobati Gigi Berlubang
Cara pengobatan gigi berlubang tergantung ada tingkat kerusakannya. Dokter perlu memeriksa terlebih dahulu kerusakan gigi si pasien sebelum menentukan tindakan apa yang harus diambil.Di bawah ini adalah beberapa alternatif yang mungkin diambil dokter dalam situasi kerusakan paling ringan hingga yang paling parah.
1. Mengoleskan flouride
Ini merupakan tindakan penanganan paling sederhana. Biasanya, cara pengobatan ini dilakukan ketika kerusakan gigi masih berada di tahap awal. Artinya, pengikisan lapisan dinding gigi belum terlalu parah, lubang yang terbentuk masih berukuran kecil atau belum terbentuk sama sekali.
Cara pengobatannya adalah dengan menoleskan flouride berbentuk gel ke gigi yang ingin dibersihkan. Gigi akan disikat selama beberapa menit hingga plak yang ada berhasil dihilangkan. Cara ini juga perlu kamu lakukan rutin di rumah saat menggosok gigi.
2. Tambal gigi
Apabila lubang yang sudah terbentuk dianggap berada dalam tahap lebih tinggi, dokter akan melakukan prosedur penambalan gigi. Sebelum menambal, dokter akan menggunakan bor gigi untuk membuang bagian yang rusak.
Setelahnya, lubang tersebut akan ditutup menggunakan zat berupa por, resin, emas, atau perak. Setelah penambalan, kamu harus tetap merawat kondisi gigi dengan membersihkannya secara teratur agar plak tidak muncul kembali.
3. Mengganti crown gigi
Jika kerusakan pada gigi terlalu parah untuk ditambal, biasanya dokter akan melakukan penggantian crown gigi. Artinya, dokter akan mencetak crown gigi buatan dari zat-zat tertentu seperti resin, emas, atau yang lainnya, kemudian memasangnya sebagai ganti crown gigi yang sudah rusak.
4. Mencabut gigi
Jika gigi sudah terlalu rusak untuk diobati, dokter dapat melakukan pencabutan. Doter akan memeriksa terebih dahulu berapa gigi yang harus dicabut, dan pengaruhnya pada posisi gigi lain yang berdekatan.
Setelah itu, gigi yang rusak dicabut melalui prosedur pembedahan kecil. Sebagai gantinya, dokter akan menenamkan gigi palsu di tempat gigi yang telah dicabut tadi.
Upaya Pencegahan Gigi Berlubang
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah terbentuknya lubang pada gigi. Pencegahan ini sangat sederhana, oleh karena itu sebaiknya dilakukan sebelum munculnya plak yang merusak gigimu.
Lalu bagaimana cara pencegahannya?
1. Sikat gigi dengan pasta gigi ber-flouride
Saat ini, hampir semua produk pasta gigi yang dijual di pasaran sudah mengandung senyawa flouride, sehingga tidak susah bagimu menemukan pasta gigi yang tepat. Periksa kandungan yang ada di kemasan pasta gigi sebelum membelinya.
2. Kurangi makanan dan cemilan manis
Gula adalah pengundang bakteri yang paling cepat. Makanya, bijaklah dalam mengonsumsi makanan atau cemilan yang manis. Selain itu, biasakan untuk minum segelas air setelah makan agar sisa makanan yang masih terselip di antara gigi bisa terdorong masuk.
3. Kurangi rokok dan alkohol
Konsumsi rokok dan alkohol juga merupakan faktor penyebab munculnya plak pada gigi. Kurangilah konsumsi keduanya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Jika memang kamu adalah seorang perokok, cobalah memilih pasta gigi khusus perokok. Biasanya, produk tersebut mengandung flouride lebih banyak untuk membersihkan noda kuning pada gigi akibat nikotin.
Sepintas, gigi berlubang memang tampak sepele. Namun, jika tidak ditangani, risikonya besar. Penyakit ini bisa menjalar menjadi berbagai penyakit berbahaya lainnya. Sebelum terjadi kerusakan yang parah, ada baiknya kamu melakukan pencegahan dengan cara-cara di atas. Semoga bermanfaat!