Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (26/10/2021) : Pergerakan IHSG Memiliki Prospek Yang Cerah

ANALIS MARKET (26/10/2021) : Pergerakan IHSG Memiliki Prospek Yang Cerah

46
0

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/10), IHSG melemah (-0.27%) akibat investor yang khawatir karena The Fed saat ini sedang dalam tahap awal untuk melakukan tapering. Hal itu pun juga menjadi penyebab pelemahan bursa Amerika Serikat pada akhir pekan lalu (22/10). Di samping itu, bayang-bayang pelemahan harga komoditas juga kini menghantui pasar. Namun di samping itu, investor cukup optimis akan rilis hasil kinerja emiten per kuartal 3/2021. Adapun net buy asing kembali besar mencapai Rp 2.95 triliun, saham yang paling banyak dikumpulkan asing pada perdagangan kemarin adalah: BBCA, BMRI, BBNI.

Sedangkan dari bursa regional, Indeks Nikkei Jepang ditutup merosot (-0.71%) karena investor kecewa dengan rilis kinerja beberapa perusahaan di Jepang pada kuartal 3/2021, terutama perusahaan terkait semikonduktor yang kini sedang terpukul akibat krisis chip dunia. Indeks sektor semi-konduktor Jepang merosot 0,94%. Selain itu, faktor politik juga mempengaruhi selera risiko di Jepang, Di lain sisi, indeks Shanghai menguat (+0.40%) menjadi yang paling besar penguatannya, dipimpin oleh saham industri lingkungan, karena langkah-langkah China untuk mencapai netralitas karbon.

Sementara itu, Bursa AS menguat pada perdagangan tadi malam (25/10). DJI menguat +0.18%, S&P500 +0.47%, Nasdaq +0.90% dan ditutup di rekor tertinggi baru. Investor bersiap untuk minggu yang penuh dengan laporan keuangan kuartalan ketika perusahaan-perusahaan terkemuka dari berbagai sektor, terutama dari sektor-sektor teknologi seperti Tesla yang mendapatkan pesanan besar sehingga menyebabkan saham Tesla melambung tinggi.

Baca Juga :  ANALIS MARKET (28/6/2024) : IHSG Berpotensi Bergerak Menguat

Adapun pada perdagangan Selasa (26/10) pagi ini, bursa Asia dibuka cukup ceria, dimana Jepang memimpin pergerakan (+1.14%), dan Korea dibuka hijau (+0.6%), dan masih bergerak naik hingga kini. Imbal hasil Treasury AS sepuluh tahun mengalami pelemahan yang cukup signifikan sebesar -1.36%, membuat bergerak naiknya saham-saham growth.

Dari komoditas, batu bara kembali mencatatkan kenaikan kembali meskipun tidak terlalu signifikan, sementara melonjaknya harga minyak juga didukung oleh kekhawatiran atas berkurangnya stok batu bara dan gas di Tiongkok, India, dan Eropa sehingga negara-negara tersebut berusaha mengganti ke bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

“Pergerakan indeks IHSG hari ini memiliki prospek yang cerah dimana mengikuti pergerakan AS dan bursa regional Asia yang menguat, dan juga kenaikan harga-harga komoditas,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (26/10/2021).


https://pasardana.id/news/2021/10/26/analis-market-26102021-pergerakan-ihsg-memiliki-prospek-yang-cerah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here