Home Bisnis Setelah Sunton, Korban Robot Mark Ai Mulai Melapor

Setelah Sunton, Korban Robot Mark Ai Mulai Melapor

31
0
Investasi Bodong: Kalau Untung Diam, tapi Rugi Teriak-teriak!

Jakarta, BeritaMu.co.id – Penipuan investasi valuta asing yang dilakukan melalui robot trading belakangan ini mulai terungkap setelah banyak korban dari Sunton Capital dan robot kripto Mark Ai. Masyarakat harus lebih waspada terhadap robot trading yang layanannya tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Belakangan, salah seorang warga, Fisiharto melaporkan manajemen investasi robot kripto Mark Ai ke Polda Metro Jaya. Laporan itu disampaikan ke Polda pada Rabu (20/10/2021) karena korban mengalami kerugian Rp 126 juta. Laporan tersebut bernomor LP/B/5203/X/2021/SPKT/Polda Metro Jaya.

Fisiharto mengatakan, terlapor dalam kasus ini adalah Hindera selaku Direktur PT Teknologi Investasi Indonesia.

“Laporan ini atas nama saya, Fisiharto. Terlapor atas nama bapak Hindera,” ucap Fisiharto usai membuat laporan di Polda Metro Jaya, dikutip Detiknews, Jumat ini (22/10).

Laporan itu terkait dugaan penipuan dan atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagaimana diatur dalam pasal 28 ayat (1) juncto pasal 45A ayat (1) UU ITE dan/atau Pasal 3,4,5 UU TPPU.

Pihaknya sudah melampirkan bukti serta menjelaskan kronologi kasus dan berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini. “Kita adalah korban investasi robot kripto yang saat ini sedang marak di Indonesia yang sudah berlangsung sebenarnya robot kripto ini mulai bulan Maret 2021,” ucapnya.

Dalam laporan tersebut, dia menyebut mengalami kerugian Rp 126 juta. Awalnya, dia mengatakan layanan Mark Ai berjalan normal, tapi mulai kacau sejak 15 Oktober ketika investor tidak bisa login dan website perusahaan error.

“Perjalanan Mark Ai sebenarnya sampai tanggal 14 Oktober 2021 itu masih berjalan normal, tapi tanggal 15 Oktober ada perubahan. Di mana Mark Ai tidak bisa dilakukan depo dan penarikan dana dengan alasan ditakutkan adanya dana ilegal yang masuk ke dalam Mark Ai,” tutur Fisiharto.

Dia menyebut pihak Mark Ai berjanji membenahi layanan, tapi hingga 17 Oktober belum normal.

“Dari Mark Ai sendiri menyatakan akan kembali normal. Tapi kenyataannya kami tunggu belum ada perubahan, belum ada informasi lebih lanjut. Kemudian tanggal 17 Oktober siang tepatnya setelah makan siang, ternyata login untuk investasi ini tidak bisa diakses sama sekali. Keluar kode server error 504,” terangnya.

“Sesuai yang dijanjikan, ternyata tidak ada perubahan sama sekali dan teman-teman semua member sudah mengkategorikan ini adalah penipuan atau scam untuk investasi online,” lanjutnya.

Rekan Fisiharto, Duta, mengatakan dirinya juga menjadi korban investasi di Mark Ai.

“Sebagai contoh, anda membeli dari marketplace Indodax, kemudian menjualnya ke marketplace finance di luar negeri sana. Nah perputaran itulah yang pengakuan mereka (Mark Ai) bahwa ini sistemnya trading arbitrase dan sistemnya menggunakan kripto.”

“Tetapi sistemnya deposit mereka itu mereka memakai dengan sistem virtual account. Di mana ada 4 bank besar yang mereka gunakan sebagai virtual account untuk penanaman deposit di dalam sistem Mark Ai,” jelasnya.

Baca Juga :  Bakal Banyak Bos BUMN Perempuan, Ini Target Kementerian Erick

“Terus terang, kami sebagai member juga kami tidak tahu menahu berapa member-member lain yang mendepositkan, karena dalam sistem tersebut tidak ada tulisan si A deposit sekian si B deposit sekian tidak ada tulisannya. Yang ada di akun pribadi kita masing-masing yang di mana semuanya tidak mengetahui 1 sama lain,” sambungnya.

Dia mengaku sebagai investor tidak bisa berkomunikasi dengan pihak Mark Ai. Pasalnya, kata Duta, mereka menghilang dan tidak bisa dihubungi.

“Mereka Mark Ai hilang. Kami komunikasi itu hanya lewat chat Telegram, tidak berkomunikasi langsung by phone ataupun Zoom meeting tidak pernah,” jelasnya.

Dia mengatakan para investor mulai merasa ada yang aneh ketika tidak bisa mencairkan dana dan melakukan transaksi apapun. Dia menyebut pihak Mark Ai beralasan hendak menghindari dana ilegal.

Dia menyebut pihak Mark Ai takut dana ilegal masuk ke dalam sistem. Apalagi, katanya, Mark Ai masih dalam pengurusan izin ke lembaga terkait.

“15 Oktober itu kita tidak bisa melakukan transaksi apapun, baik deposit maupun penarikan dana. Nah dengan alasan mereka menghindari dana ilegal yang masuk ke dalam sistem mereka,” kata Duta.

“Mereka takut bahwa kategori mereka ilegal fraud dengan alasan bahwa mereka itu masih dalam pengurusan izin ke lembaga terkait, dalam arti lembaga komoditi. Sehingga mereka bekukan dulu pada tanggal 15 Oktober. Sudah itu pada tanggal 17 Oktober itu transaksi masih berjalan, transaksi profit masih berjalan. Tetapi tanggal 17 Oktober siang setelah makan siang, itu website tidak bisa dibuka dengan kode error 504,” sambungnya.

BeritaMu.co.id mencoba membuka situs resminya https://mark-ai.web.id/#about, tetapi tidak bisa dan hanya tertulis “404 Not Found”.

Tetapi jika dibuka lewat ‘cache’ Google, terungkap dalam situs disebutkan bahwa Mark AI mengklaim akan memberikan keuntungan konsisten sebesar 15%-45% per bulan. Misalnya, modal awal Rp 496.000, bisa cuan sebulan Rp 230.175.

Tetap Waspada

Sementara itu, atgas Waspada Investasi (SWI) menghimbau bagi para pengguna robot trading untuk melakukan transaksi untuk memahami terlebih dahulu mekanisme perdagangan, termasuk memahami risiko yang bisa ditimbulkan oleh transaksi ini.

Ketua SWI Tongam L. Tobing mengatakan dalam melakukan perdagangan tetap ada risiko untuk untung dan rugi, sehingga tidak ada kepastian bahwa pelaku perdagangan selalu mendapatkan keuntungan dari aktivitas yang dilakukan.

“Robot trading hanya merupakan alat untuk melakukan perdagangan, sehingga bisa untung dan juga bisa rugi. Tidak akan ada keuntungan yang fix dalam trading. Masyarakat yang ingin menggunakan robot trading hendaknya adalah orang yang sudah memahami mekanisme trading, sehingga mengetahui risikonya,” kata Tongam kepada BeritaMu.co.id, Jumat (22/10/2021).

[]

(hps/hps)

Demikian berita mengenai Setelah Sunton, Korban Robot Mark Ai Mulai Melapor, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211025082048-17-286196/setelah-sunton-korban-robot-mark-ai-mulai-melapor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here