Home Bisnis IHSG Masih “Malu-malu Mau” Pecah Rekor Tertinggi 6.693

IHSG Masih “Malu-malu Mau” Pecah Rekor Tertinggi 6.693

12
0
Trader Mulai Kipas-kipas, 5 Saham Blue Chip Ini Paling Cuan!

Jakarta, BeritaMu.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) semakin dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa di pekan lalu. Tetapi, setiap kali mendekatinya IHSG diterpa aksi ambil untung (profit taking) yang membuatnya berfluktuasi.

Meski demikian, IHSG mampu mencatat penguatan 0,16% sepanjang pekan ini ke 6.643,738. Dengan kinerja positif tersebut, IHSG sudah menguat 6 pekan beruntun.

Selain itu, kabar baik lainnya investor asing kembali memborong saham. Data pasar mencatat sepanjang pekan ini investor asing melakukan beli bersih (net buy) sebesar Rp 4,89 triliun, melanjutkan aksi borong Rp 5,15 triliun pekan lalu.

IHSG sudah sangat dekat dengan rekor tertinggi sepanjang masa masa 6.693,466 yang dicapai pada 20 Februari 2018, atau berjarak 0,75%. Sehingga, peluang untuk memecahkan rekor di pekan ini terbuka cukup lebar.

Kabar baik dari dalam negeri bisa semakin mendekatkan IHSG ke rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin (25/10).

Pemerintah Indonesia pada Senin (18/10) kembali memperpanjang PPKM di Jawa-Bali hingga 1 November mendatang tetapi sekali lagi dengan beberapa pelonggaran yang membuat roda bisnis berputar lebih kencang. Hal ini tentunya berdampak bagus bagi perekonomian Indonesia.

Kabar baiknya lagi, penambahan kasus akibat penyakit virus corona (Covid-19) dalam seminggu terakhir konsisten di bawah 1.000 orang per hari.

Satgas penanganan Covid-19 hari ini melaporkan penambahan kasus baru sebanyak 623 kasus, terendah sejak 4 Juni tahun lalu. Penambahan kasus tersebut selalu di bawah 1.000 orang per hari sejak 15 Juni lalu. Dalam 7 hari terakhir, rata-rata penambahan kasus sebanyak 769 orang, menjadi yang terendah sejak 8 Juni 2020.

Baca Juga :  IHSG Turun Tipis, Asing Borong BBRI-ASII & Lepas BUKA-TOWR

Sementara untuk pasien yang sembuh hari ini dilaporkan sebanyak yang meninggal hari ini dilaporkan sebanyak 1.037 orang, dan yang meninggal dunia bertambah 29 orang. Dengan demikian, kasus aktif dilaporkan sebanyak 14.360 orang, berkurang 443 kasus dibandingkan Sabtu kemarin. Kasus aktif tersebut menjadi yang terendah sejak 22 Mei 2020.

Terkendalinya Covid-19 membuat prospek perekonomian Indonesia membaik, yang akan berdampak positif ke pasar finansial.

Secara teknikal, indikator Stochastic pada grafik harian yang sudah sangat lama berada di wilayah jenuh beli (oversold) masih menjadi risiko terbesar IHSG.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Sementara jika melihat grafik 1 jam IHSG gagal masuk kembali ke pola bullish Channel, artinya ada risiko koreksi lebih lanjut.

Tanda-tanda IHSG bakal terkoreksi sudah terlihat dari munculnya pola Dragonfly Doji. Pola ini merupakan sinyal pembalikan harga.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

IHSG masih berada di support 6.630 hingga 6.640. Jika kembali ke bawahnya, IHSG berisiko terkoreksi ke 6.600. Support selanjutnya berada di 6.540.

Sementara jika kembali ke atas 6.640, IHSG berpeluang naik lagi. Untuk melanjutkan penguatan dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, IHSG perlu melewati 6.685 yang merupakan ekor (tail) dari pola Dragonfly Doji.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[]

(pap/pap)

Demikian berita mengenai IHSG Masih “Malu-malu Mau” Pecah Rekor Tertinggi 6.693, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211024215423-17-286160/ihsg-masih-malu-malu-mau-pecah-rekor-tertinggi-6693

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here