Home Bisnis Garap Batu Bara, Emiten Hary Tanoe Dapat 2 Investor Baru!

Garap Batu Bara, Emiten Hary Tanoe Dapat 2 Investor Baru!

27
0
Hary Tanoe Mau Tutup Perusahaan Cangkang, Ini Biang Keladinya

Jakarta, BeritaMu.co.id – Emiten penerbangan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe), PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) baru-baru ini mendapatkan investor baru, yakni Literati Capital Investments Limited dan Yaris International Ltd.

Dua investor ini masuk ke perusahaan tersebut melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement dengan menyerap 718.147.000 saham dengan nominal Rp 50.

Private placement ini dilaksanakan pada 19 Oktober 2021 lalu dan dieksekusi di harga Rp 50/saham, sehingga perusahaan mendapatkan dana segar Rp 35,90 miliar.

“Dana yang diterima perseroan setelah dikurangi biaya-biaya terkait Penambahan Modal Tanpa HMETD akan dipergunakan sebagai tambahan modal kerja Perseroan,” tulis pengumuman perusahaan, Jumat (22/10/2021).

Baru-baru ini, maskapai penerbangan yang menyediakan layanan udara bagi industri minyak dan gas di Indonesia dan Asia Tenggara ini mengungkapkan akan banting setir ke bisnis pertambangan batu bara.

Hal ini dilakukan dengan mengambilalih seluruh bisnis batu bara yang ada di grup MNC.

Langkah ini sudah dimulai dengan menandatangani nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas.

“Setelah transaksi, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group,” ungkap Natassha Yunita, Head of Investor Relations MNC Group dalam keterangan resmi, dikutip Senin (18/10/2021).

Rencana transaksi tersebut merupakan langkah strategis bagi IATA untuk memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batubara yang berkelanjutan.

“IATA meyakini akuisisi ini tidak hanya akan mendongkrak prospek bisnis, tetapi juga secara signifikan menguatkan nilai perusahaan karena IATA mengubah kepentingan bisnisnya dari sektor transportasi dan infrastruktur ke sektor energi,” lanjutnya.

Saat ini, IATA sedang dalam proses mengambilalih PT Bhak Coal Resources, perusahaan eksplorasi dan produsen tambang batu bara di Sumatera Selatan yang juga merupakan perusahaan induk dari perusahaan-perusahaan pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Beberapa nama perusahaan yakni PT Putra Muba Coal, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal, PT Indonesia Batu Prima Energi, PT Arthaco Prima Energi, PT Sumatra Resources, PT Energi Inti Bara Pratama, PT Sriwijaya Energi Persada, PT Titan Prawira Sriwijaya, PT Primaraya Energi, dan PT Putra Mandiri Coal, yang secara keseluruhan memiliki estimasi sumber daya sebesar 1,75 miliar metrik ton (MT) dan estimasi cadangan sebesar 750 juta MT.

Selanjutnya, PT Nuansacipta Coal Investment, perusahaan eksplorasi dan produsen tambang batu bara di Kalimantan Timur dan PT Suma Sarana, perusahaan ekplorasi minyak di wilayah Provinsi Papua. Akuisisi ini akan terjadi setelah hasil uji tuntas dan valuasi terhadap PT MNC Energi selesai dijalankan.

Baca Juga :  Terkuak! Alasan Perusahaan Hary Tanoe Batal Merger-IPO di AS

“Dengan asumsi semua proses due diligence berjalan lancar, IATA akan segera meminta restu OJK, dengan target penyelesaian transaksi pada akhir Q1 2022,” kata Natassha menambahkan.

Adapun, pertimbangan perubahan bisnis ini lantaran, dalam beberapa bulan belakangan ini, harga batu bara Newcastle melonjak hingga menyentuh angka US$ 269,5 per ton pada bulan ini, harga tertinggi sepanjang masa.

Harga saat ini berada di level $245 per ton. Kenaikan ini turut mendorong harga batu bara di Indonesia.

Selanjutnya, kenaikan permintaan listrik di China, larangan informal Beijing atas impor batu bara dari Australia, lonjakan permintaan listrik di India, gangguan pasokan di negara-negara penghasil batubara seper Australia, Afrika Selatan dan Columbia, dan kenaikan harga gas alam telah memicu kenaikan substansial.

Perseroan memperkirakan, harga batu bara diperkirakan akan tetap tinggi karena pasokan yang terus menyusut.

Permintaan di China dan bagian lain dunia terus meningkat, bahkan akan meningkat lebih tinggi karena musim dingin yang akan datang sebentar lagi, pembukaan kembali ekonomi pasca pandemi dan banjir di provinsi Shanxi, pusat penambangan batu bara terbesar di China.

Terkait dengan investor baru ini, MNC Group tidak memberikan informasi detail mengenai profil kedua perusahaan tersebut.

Berdasarkan pemberitaan dan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Literati dan Yaris juga menjadi pembeli siaga dari penerbitan saham baru (rights issue) induk usaha MNC yakni PT MNC Investama Tbk (BHIT), Agustus lalu, dengan target dana Rp 2,2 triliun.

Saat itu disebutkan pembeli siaga, yaitu Yaris International Ltd., Literati Capital Investment Limited, Literati Capital Investment Limited, Serica Credit Balanced Master Fund.

Sementara itu, dari pemberitaan Detik, Literati juga sempat berurusan dengan keluarga Cendana ketika mengajukan pailit terhadap perusahaan milik Siti Hardianti Rukmana (Mbak Tutut) lantaran ia menjadi penjamin pribadi atas utang PT Citra Industri Logam Mesin Persada (CILMP) sebesar Rp 1,6 triliun.

[]

(…)

Demikian berita mengenai Garap Batu Bara, Emiten Hary Tanoe Dapat 2 Investor Baru!, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211022095700-17-285731/garap-batu-bara-emiten-hary-tanoe-dapat-2-investor-baru

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here