Jakarta, BeritaMu.co.id – Sepanjang minggu lalu (11-15 Oktober 2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.228,84 melesat 2,34% secara point-to-point dan semakin mendekati batas all time high yang dicatatkan tahun 2018 silam.
Berhasilnya IHSG melewati level psikologis 6.600 salah satunya didorong oleh transaksi bursa yang masih tercatat relatif ramai di mana asing melakukan beli bersih Rp 5,15 triliun di pasar reguler dan jual bersih Rp 378,07 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Indeks saham sektor barang baku (IDXBASIC) memimpin indeks sektoral lainnya, yakni sebesar 4,25%. Posisi kedua diisi oleh jawara minggu lalu yakni sektor barang konsumen non-siklikal yang turut mendorong IHSG dengan menguat 3,09% dalam sepekan. Adapun indeks yang paling tertekan adalah sektor teknologi dan logistik yang melemah 3,89%.
Total transaksi saham mencapai Rp 87,26 triliun, turun dari pekan sebelumnya sebesar Rp 89,73 triliun. Pekan lalu rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pun turun menjadi Rp17,45 triliun.
Sepanjang pekan lalu broker asing kembali mendominasi transaksi di bursa dengan menguasai 6 dari 10 broker dengan nilai transaksi terbesar.
Foto: Feri Sandria
Broker dengan transaksi terbesar dalam sepekan (11-15 Oktober 2021) BEI
Peringkat pertama masih diduduki oleh broker asal Korea Selatan (Korsel) Mirae Asset Sekuritas yang membukukan nilai transaksi Rp 15,21 triliun atau mencapai 17% dari total transaksi di bursa pekan lalu.
Mirae memang sejak beberapa periode terakhir selalu ‘merajai’ posisi broker dengan nilai transaksi terbesar di bursa. Hal ini tidak mengherankan lantaran sebagian besar pelaku pasar ritel menggunakan broker berkode YP ini untuk bertransaksi karena mematok fee yang murah.
Sepanjang semester I 2021, Mirae juga bercokol di pucuk dengan total transaksi mencapai Rp 364 triliun atau 11,3% dari total seluruh transaksi di bursa.
Membuntuti Mirae, terdapat broker asal negeri Paman Sam, JP Morgan Sekuritas Indonesia, yang semakin aktif pada paruh kedua tahun ini dan mencatatkan total transaksi Rp 10,88 triliun pekan lalu.
Asal tahu saja, selama paruh pertama 2021, JP Morgan hanya menempati posisi ke-27 broker dengan nilai transaksi tertinggi, yakni sebesar Rp 101,37 triliun. Adapun UBS Sekuritas bercokol di 10 besar dengan nilai transaksi Rp 166,52 triliun.
Posisi tiga diisi oleh broker asal negeri jiran CGS-CIMB dengan nilai transaksi Rp 10,38 triliun.
Selanjutnya di posisi empat terdapat broker perusahaan pelat merah Mandiri Sekuritas dengan transaksi senilai Rp 10,08 triliun. Pada paruh pertama tahun ini broker dengan kode CC ini menduduki posisi kedua dengan nilai transaksi Rp 240 triliun.
Satu lagi broker lokal yang berhasil masuk lima besar adalah Indo Premier Sekuritas yang mencatatkan nilai transaksi Rp 9,34 triliun dalam sepekan lalu.
Selanjutnya di posisi keenam ada broker asal benua Eropa UBS Sekuritas Indonesia yang mencatatkan nilai transaksi Rp 8,50 triliun dalam sepekan lalu. Adapun posisi ketujuh diisi oleh broker negeri jiran lainnya Maybank Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi Rp 7,65 triliun.
Selanjutnya posisi kedelapan diisi oleh broker asal Hong Kong CLSA dengan nilai transaksi Rp 6,20 triliun.
Terakhir terdapat dua broker lokal yang melengkapi sepuluh besar yakniIndovest Sekuritas dan Pacific Sekuritas Indonesia dengan nilai transaksi masing-masing Rp 6,08 triliun dan Rp 4,62 triliun.
[]
(fsd/fsd)
Demikian berita mengenai Ritel Berkuasa, Broker-broker Ini Jadi Penguasa Transaksi, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211018100720-17-284591/ritel-berkuasa-broker-broker-ini-jadi-penguasa-transaksi