Beritamu.co.id – Pandemi Covid-19 yang telah melanda Indonesia dan semua negara di seluruh dunia, bahkan menimbulkan beban besar pada sistem layanan kesehatan nasional dan rantai pasok produk medis.
Kondisi ini harus diatasi dengan langkah-langkah luar biasa, sehingga pesatnya permintaan atas produk-produk seperti alat suntik medis dapat terkendali.
Menyikapi hal ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (IDX: TPIA), perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia, berhasil mengembangkan polipropilena (PP) baru, yang didesain agar memenuhi standar medis terketat untuk alat suntik.
Dalam sebuah acara baru-baru ini, yang dihadiri para peserta yang mayoritas berasal dari perusahaan pengolah plastik dan pemilik merek, Chandra Asri melakukan survei tentang tiga kebutuhan atau standar terpenting pada resin polipropilena (PP) yang tahan panas, bening, dan acak.
Menurut mayoritas responden, tiga target utama dari resin jenis ini adalah tingkat kebeningan yang baik, tampilan bersih (tidak menguning), serta produktivitas yang lebih besar bagi pengolah produk plastik.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Chandra Asri yang berkolaborasi dengan pihak yang telah lama menjadi vendornya, Milliken & Company kemudian menghadirkan bahan aditif polimer dari Milliken & Company yang dapat meningkatkan dan melengkapi performa resin seperti polipropilena.
Supriyanto Andreas, General Manager, Technical Service and Product Development, Chandra Asri menjelaskan, resin untuk alat suntik harus memiliki aliran yang lebih lancar. Dengan memakai bahan aditif Millad® NX® 8000 buatan Milliken, kedua mitra berhasil mengembangkan Trilene RI20HC02—kopolimer PP acak yang bening dan memiliki MFR lebih tinggi, yakni 20 g/10 menit.
Dengan demikian, Chandra Asri mulai memproduksi dan memasok resin tersebut untuk segmen pasar yang sangat penting ini pada Triwulan-I 2021.
Di Indonesia sendiri, segmen pasar ini diperkirakan membutuhkan satu miliar alat suntik.
“Karena memiliki melt flow yang lebih tinggi dan dapat diproses dengan suhu yang lebih rendah, material ini meningkatkan produktivitas pengolah produk plastik sekaligus menghemat penggunaan energi,” ujar Supriyanto Andreas, dalam keterangan pers, Senin (18/10).
Ditambahkan, Trilene RI20HC02 juga menawarkan daya tahan terhadap gamma irradiation sekaligus memenuhi standar daya serap UV menurut Japan Pharmacopeia edisi ke-18 untuk kontainer polipropilena dengan injeksi zat cair.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Zach Adams, Global Product Line Manager, Millad NX 8000 menjelaskan, formulasi PP baru ini menghasilkan resin dengan tingkat kebeningan terbaik yang menjamin akurasi pemberian dosis suntikan.
Selain itu, lanjutnya, berkat penghematan energi yang tercatat ketika menggunakan resin bening Millad NX 8000, pihak produsen dapat menampilkan label ramah lingkungan UL pada kemasan produk.
Validasi tentang Klaim Manfaat Lingkungan Hidup ini juga menjadi keunggulan produk di pasaran, yakni menunjukkan verifikasi dari pihak ketiga yang mengakui aspek keberlanjutan sesuai dengan klaim produk.
“Di Chandra Asri, kami mengandalkan inovasi yang mendukung masyarakat Indonesia dan industri secara umum di tengah masa yang penuh tantangan ini,” kata Hendra Gunawan, General Manager, Polymer Sales, Chandra Asri.
Selain digunakan untuk alat suntik medis, Trilene RI20HC02 juga dapat dipakai untuk kontainer makanan transparan, dengan menghadirkan performa unggulan serupa pada aplikasi berbeda.
https://pasardana.id/news/2021/10/18/chandra-asri-kembangkan-polipropilena-acak-dan-bening-untuk-alat-suntik-medis/