Home Bisnis Sempat Goyang Saat Pandemi, Erick Buka Strategi BUMN Bangkit

Sempat Goyang Saat Pandemi, Erick Buka Strategi BUMN Bangkit

17
0
Sempat Goyang Saat Pandemi, Erick Buka Strategi BUMN Bangkit

Jakarta, BeritaMu.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick menyebut bahwa perusahaan pelat merah saat ini telah berupaya untuk mengatur strategi yang diperlukan untuk menghadapi pasca-Covid. Kendati tak bisa dipungkiri bahwa 90% BUMN terdampak negatif dari pandemi yang telah berlangsung satu setengah tahun lebih.

“Untuk keluar dari krisis pandemi kita tidak hanya memikirkan cara bertahan, namun yang terpenting adalah kita juga mempersiapkan strategi untuk menghadapi pasca Covid,” kata Erick dalam pembukaan Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).

Erick memaparkan bahwa pemulihan ekonomi setelah pandemi dimulai dengan penanganan kesehatan sebagai fundamental perbaikan setelahnya.

Untuk itu mendukung penanganan kesehatan, kementerian yang dipimpinnya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri untuk mengupayakan pengadaan vaksin, baik melalui impor hingga memproduksi vaksin Covid-19 sendiri.

Saat ini, kata Erick sedang ada dua vaksin yang sedang dikembangkan yakni vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri. Ini merupakan kerja sama dengan berbagai lembaga riset dan universitas di dalam negeri.

Selain itu, BUMN juga mempersiapkan vaksin BUMN dengan bekerja sama dengan Baylor University untuk mengembangkan vaksin Covid-19.

Upaya lainnya yang dilakukan BUMN adalah dengan membangun rumah sakit modular di Jakarta, Lampung, dan Bandung untuk perawatan pasien Covid. Selain itu mengalihfungsikan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta sebagai rumah sakit darurat penanganan Covid-19 dengan bekerja sama dengan Kementerian PUPR.

Selanjutnya, BUMN bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengembangkan aplikasi PeduliLindungi yang saat ini digunakan masyarakat sebagai salah satu upaya tracing bagi masyarakat dan turis yang akan masuk ke Indonesia.

Dari sisi keuangan, kata Erick, BUMN telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Tenaga Kerja untuk menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 376 triliun kepada 57 juta masyarakat penerima manfaat.

Selain itu juga dilakukan restrukturisasi atas kredit korporasi dan UMKM di Himbara dengan nilai mencapai Rp 29 triliun yang terdiri dari 5,36 juta debitur.

“Selain itu, efisiensi secara massive terus dilakukan. Alhamdulillah dengan segala tekanan kita bisa melakukan efisiensi. Secara konsolidasi di 2020 kita bisa memberikan pemasukan alternatif ke negara sebanyak Rp 377 triliun yang terdiri dari pajak, dividen, dan PNBP [penerimaan negara bukan pajak] lain,” terang dia.

Baca Juga :  BPS: Ekspor Sektor Pertanian Anjlok 17,99 Persen di Juli 2021

Selain itu, kata Erick, konsolidasi BUMN saat ini terus dilakukan. Konsolidasi ini sudah dimulai dengan pembentukan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang saat ini menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, menempati posisi nomor tujuh dengan aset terbesar yang mencapai Rp 240 triliun.

Selanjutnya adalah holdingisasi ekosistem ultra mikro di BUMN melalui PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan mengambil alih PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi anak usahanya.

“Alhamdulilah kita sudah menaikkan [nasabah] Mekaar yang tadinya jumlahnya 5,6 juta, sekarang jadi 10,8 juta. Artinya 1,5 tahun terakhir ibu-ibu Mekaar membuka bagaimana keseimbangan ekonomi ini dan kalau 5,2 juta ibu-ibu mempekerjakan satu pegawai, selama Covid ini terjadi pembukaan lapangan kerja 5,2 juta,,” papar dia,

Selain itu, Erick juga menyebut telah berupaya untuk mendukung UKM dengan mengalihkan pengadaan BUMN di bawah Rp 400 juta ke UKM.

Upaya lainnya juga dilakukan dari bidang energi, salah satunya untuk mendukung upaya pemerintah menurunkan penggunaan karbon menuju penggunaan energi terbarukan.

“Karena itu kita lakukan perbaikan daripada eco-lifestyle, apa itu investasi di mobil listrik, motor listrik, baterai listrik dan juga bagaimana akses murah kepada pengguna mobil listrik, motor listrik oleh PLN. Kita juga push perubahan di PLN 19 tahun pertama EBT itu targetnya merubah fosil yaitu 21 giga watt di 19 tahun pertama dan nantinya 15 tahun berikutnya 29 giga watt,” paparnya.

Dalam sektor logistik, baru-baru ini kementerian telah menggabungkan PT Pelindo 1-4 (Persero) menjadi satu entitas. Erick menyebut upaya ini adalah salah satu langkah untuk menurunkan biaya logistik di dalam negeri sekaligus menjadikan terminal peti kemas Indonesia menjadi yang terbesar ke-8 di dunia.

“Selain itu kita restrukturisasi besar-besaran di industri pangan kita Ketahanan pangan jadi penting selain tadi yang saya ungkapkan di bidang kesehatan, energi, dan pangan. Kita lahirkan holdingisasi pangan sehingga bisa tekan impor,” tandas Erick.

[]

(hps/hps)

Demikian berita mengenai Sempat Goyang Saat Pandemi, Erick Buka Strategi BUMN Bangkit, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211014144633-17-283920/sempat-goyang-saat-pandemi-erick-buka-strategi-bumn-bangkit

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here