Jakarta, BeritaMu.co.id – Dua saham batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan emiten PT Indika Energy Tbk (INDY) bercokol di daftar top gainers pada perdagangan hari ini, Senin (11/10/2021).
Berbeda, saham bank PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) harus rela berbagi tempat di daftar saham ‘pecundang’.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak bisa berbuat banyak hari ini. IHSG melemah 0,34% ke posisi 6.459,697 pada penutupan sesi II perdagangan (11/10).
Menurut data BEI, ada 247 saham menguat, 269 saham merosot dan 145 saham tak bergerak, dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,19 triliun dan volume perdagangan mencapai 28,25 miliar saham.
Kendati IHSG turun, investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 553,73 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 349,98 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (11/10).
Top Gainers
Merdeka Copper Gold (MDKA), saham +12,77%, ke Rp 3.090, transaksi Rp 518,4 M
Darmi Bersaudara (KAYU), +9,68%, ke Rp 68, transaksi Rp 17,4 M
Bumi Resources (BUMI), +9,30%, ke Rp 94, transaksi Rp 204,3 M
XL Axiata (EXCL), +6,67%, ke Rp 3.200, transaksi Rp 237,1 M
Indika Energy (INDY), +6,45%, ke Rp 2.310, transaksi Rp 414,5 M
Top Losers
Bank Neo Commerce (BBYB), saham -6,99%, ke Rp 1.330, transaksi Rp 131,8 M
Putra Rajawali Kencana (PURA), -6,90%, ke Rp 54, transaksi Rp 12,6 M
Multipolar (MLPL), -6,70%, ke Rp 390, transaksi Rp 176,9 M
Sriwahana Adityakarta (SWAT), -6,45%, ke Rp 145, transaksi Rp 60,1 M
Harapan Duta Pertiwi (HOPE), -6,45%, ke Rp 116, transaksi Rp 85,0 M
Saham BUMI melesat 9,30% ke Rp 94/saham, usai stagnan pada Jumat pekan lalu. Dalam sepekan saham BUMI naik 11,90%, sementara dalam sebulan terkerek 74,07%.
Kemudian, saham INDY terapresiasi 6,45% ke Rp 2.310/saham, melanjutkan kenaikan 7,96% pada Jumat minggu lalu.
Kenaikan kedua saham tersebut bersamaan dengan lonjakan belasan saham batu bara lainnya.
Sementara, harga batu bara tidak membukukan kenaikan atau penurunan sepanjang pekan lalu. Mengawali pekan di US$ 225,75/ton, harga si batu hitam finis di posisi yang sama.
Dalam dua hari perdagangan pertama minggu lalu, harga batu bara melesat tajam masing-masing 10,3% dan 12,45%. Akan tetapi, alam kemudian menemukan keseimbangannya. Harga komoditas ini ambruk masing-masing 15,71% dan 4,7% dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan akhir pekan, harga naik tipis 0,38%.
Dalam sebulan terakhir, harga batu bara naik 32.39% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 191,93%.
Di kutub berbeda, saham BBYB menjadi yang paling anjlok, yakni sebesar 6,99% ke Rp 1.330/saham. Dengan ini, saham BBYB sudah merosot selama 3 hari beruntun.
Alhasil, dalam sepekan saham BBYB turun 3,27%, sementara dalam sebulan ambles 15,02%.
Kabar terbaru, perusahaan fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia yang disokong Grup Alibaba milik crazy rich China, Jack Ma, resmi menjadi pengendali emiten BBYB.
Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang kedua pada Jumat (8/10) pekan lalu untuk mengesahkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali BBYB.
Bersama saham BBYB, saham MLPL terjungkal 6,70%. Dengan ini, saham MLPL sudah memerah selama 7 hari bursa berturut-turut, dengan 4 kali beruntun menyentuh ARB.
Kabar teranyar, perusahaan yang dikendalikan keluarga Riady dari Grup Lippo, PT Inti Anugerah Pratama (IAP) telah menjual 1,66 miliar saham atau setara dengan 11,37% kepemilikan di Multipolar. Adapun total dana hasil penjualan saham tersebut mencapai Rp 805,75 miliar.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Saham 2 Emiten Batu Bara ‘Ngamuk’, BBYB-MLPL Ambruk Kena ARB!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211011153420-17-283015/saham-2-emiten-batu-bara-ngamuk-bbyb-mlpl-ambruk-kena-arb
