Jakarta, BeritaMu.co.id – Harga batu bara tidak membukukan kenaikan atau penurunan sepanjang pekan lalu. Mengawali pekan di US$ 225,75/ton, harga si batu hitam finis di posisi yang sama.
Dalam dua hari perdagangan pertama minggu lalu, harga batu bara melesat tajam masing-masing 10,3% dan 12,45%. Akan tetapi, alam kemudian menemukan keseimbangannya. Harga komoditas ini ambruk masing-masing 15,71% dan 4,7% dalam dua hari beruntun. Pada perdagangan akhir pekan, harga naik tipis 0,38%.
Saat harga aset melambung tinggi, maka risiko untuk jatuh menjadi sangat besar. Dalam kasus baru bara, itulah yang terjadi.
Dalam sebulan terakhir, harga batu bara naik 32.39% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga meroket 191,93%.
Toby Hassall, Analis Refinitiv, menilai saat ini baik pasokan maupun permintaan batu bara sudah pulih setelah terhantam oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ke depan, dengan permintaan yang sudah kembali seperti masa sebelum pandemi, iming-iming keuntungan tinggi akan membuat produsen berlomba-lomba meningkatkan produksi.
“Kami memperkirakan pertumbuhan pasokan ini akan menciptakan tekanan harga dalam jangka menengah,” sebut Hassall dalam risetnya.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Demikian berita mengenai Balada Batu Bara: Habis Meroket Langsung Kandas!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211011064910-17-282838/balada-batu-bara-habis-meroket-langsung-kandas