Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, mengawali perdagangan di awal pekan (04/10), IHSG menguat dengan optimis (+1.83%) ke level 6342.69. Secara sektoral, penguatan IHSG dipimpin oleh saham sektor property (+3.85%) dan energy (+3.82%). Mayoritas saham property seperti SMRA (+11. 52%), CTRA (+8.95%) dan PWON (+8.61%) naik signifikan ditengah capaian marketing sales yang memuaskan. Adapun CTRA hingga semester 1-2021 capaian marketing sales mencapai 61% dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar IDR 5.87 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar IDR 1,85 triliun dengan saham yang menjadi top net buy secara value antara lain BBRI, BBCA dan UNTR.
Di sisi lain, mayoritas saham di AS turun karena para pedagang menunggu data ekonomi dan pendapatan baru minggu ini untuk mengkonfirmasi atau meredakan kekhawatiran atas tantangan rantai pasokan, inflasi dan laju pemulihan pasar tenaga kerja. Aksi jual untuk saham semakin dalam pada hari Senin, dengan pasar menyerah pada tekanan dalam teknologi dan saham terkait teknologi. Khususnya, sektor layanan komunikasi dipimpin oleh Facebook Inc., yang mengalami pemadaman luas di semua platformnya. Terlepas dari tekanan inflasi, perselisihan di Washington “meningkatkan risiko bahwa pembuat kebijakan akan membuat kesalahan ketika menangani plafon utang. Aksi jual global pada saham berlanjut di Asia pada Selasa di tengah kekhawatiran bahwa lonjakan harga bahan baku seperti minyak mentah akan memicu inflasi dan melemahkan momentum ekonomi. Indeks Nikkei (-2.37%) dan TOPIX (-1.43%) dibuka pesimis pada perdagangan Selasa. Imbal hasil Treasury AS sepuluh tahun menahan kenaikan menuju 1,5% dan dolar tetap lebih rendah. Di tempat lain, sektor properti berutang China terus mengganggu para pedagang. Fantasia Holdings Group Co. tidak membayar kembali obligasi $205,7 juta yang jatuh tempo Senin, menambah ketegangan perusahaan properti negara yang sangat berpengaruh menyusul kesengsaraan utang raksasa industri China Evergrande Group.
Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.03%) di sekitar level USD 77 per barel menyusul keputusan OPEC+ untuk mempertahankan kenaikan pasokan bertahap bahkan ketika krisis gas alam meningkatkan permintaan minyak mentah. Sementara reli batu bara (+5.26%) masih terus berlanjut.
“Secara sentimen, pergerakan indeks hari ini dibayangi aksi profit taking seiring dengan minimnya sentimen positif dari domestik maupun global,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (05/10/2021).
https://pasardana.id/news/2021/10/5/analis-market-05102021-minim-sentimen-pergerakan-ihsg-dibayangi-aksi-profit-taking/