
Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan akhir pekan (01/10) lalu, IHSG terkoreksi (-0.92%) ke level 6228.85 di akhir pekan. Saham sektor barang konsumen primer (-1.67%) dan teknologi (-1.41%) menjadi penekan utama. Sementara saham sektor property (+0.82%) menahan penurunan. Adapun saham WSKT (+13.77%) naik signifikan ditengah percepatan rencana untuk penambahan modal lewat Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebelum tutup tahun 2021. Dalam aksi korporasinya, WSKT berpotensi meraih dana segar sekitar IDR 11.9 triliun diaman pemerintah akan menyerap saham baru senilai IDR 7.9 triliun dalam bentuk PMN. Sementara secara sentimen pergerakan indeks di pekan ini mayoritas di dorong oleh sentimen global, seperti krisis hutang Evergrande di China, perdebatan di Washington terkait pembahasan plafon hutang AS hingga krisis energi yang terjadi dikhawatirkan memicu inflasi. Sementara dari dalam negeri, inflasi bulan September secara MoM justu terkoreksi 0.04% dari periode sebelumnya tumbuh 0.03%, sementara secara tahunan sebesar 1.6%, dibawah estimasi konsensus.
Di sisi lain, mayoritas saham Eropa ditutup lebih rendah setelah membukukan bulan negatif pertama sejak Januari ditengah kekhawatiran perlambtan pertumbuhan ekonomi. Lonjakan harga energi, gangguan rantai pasokan, dan kekhawatiran tentang inflasi akan membuat para pedagang tetap waspada. Pada hari Kamis Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa lonjakan data inflasi disebabkan oleh tantangan rantai pasokan dan bahwa mereka akan mereda. Di bawah pertanyaan dari Komite Jasa Keuangan DPR, Powell mengatakan dia memperkirakan inflasi akan mereda pada paruh pertama tahun 2022.
Sementara itu, bursa Jepang, indeks Nikkei (+0.41%) dan TOPIX (+0.46%) mengawali perdagangan di awal pekan (04/10) dengan optimis, mengiringi penguatan pada mayoritas bursa AS karena prospek kenaikan pertumbuhan melebihi kekhawatiran atas tekanan inflasi. Selanjutnya, pasar akan memantau berita tentang Evergrande Group di China pada hari Senin, yang menghadapi obligasi yang jatuh tempo dengan sedikit ruang gerak untuk pembayaran.
Adapun dari komoditas, pedagang minyak akan memantau komentar dari OPEC+ yang bertemu hampir di tengah spiral harga minyak mentah yang lebih tinggi. Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.30%) terkoreksi sementara harga batubara (+4.59%) ditengah China yang terus meningkatkan penggunaan batu bara untuk menangani krisis energi yang sedang dihadapi.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG cenderung menguat di tengah data ekonomi yang masih positif dan kenaikan harga komoditas. Meski demikian, investor masih terus memantau perkembangan kasus Evergrande, peningkatan inflasi, krisis energi global dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di China,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (04/10/2021).
https://pasardana.id/news/2021/10/4/analis-market-04102021-pergerakan-ihsg-berpotensi-cenderung-menguat/