Jakarta (BeritaMu.co.id) – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memproyeksikan kredit perbankan akan tumbuh 3,2 persen sampai 5 persen pada akhir tahun 2021.
“Kredit ini penting karena menunjukkan bagaimana bekerjanya sistem intermediasi perbankan, di mana yang sebelumnya terus tumbuh negatif, namun beberapa bulan ini terus positif dan kami harapkan sampai akhir tahun,” ujar Purbaya dalam Konferensi Pers Penetapan Tingkat Bunga Penjaminan LPS secara daring di Jakarta, Rabu.
Di sisi lain, ia juga memperkirakan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan akan tumbuh 10,2 persen pada 2021.
Salah satu faktor yang mendorong keyakinan proyeksi tersebut yakni semakin banyaknya pasokan uang di perekonomian, yang terlihat dari laju pertumbuhan M0 atau based money saat ini yang mendekati 20 persen, dari yang sempat minus 16 persen saat awal krisis COVID-19.
Dengan demikian, Purbaya menilai hal tersebut menunjukkan bahwa perbankan tak lagi menempatkan uangnya di bank sentral dalam bentuk surat berharga maupun di tempat lain, melainkan sudah mulai menyalurkannya kepada sektor riil.
“Sekarang sistem keuangan kita siap untuk membiayai pemulihan atau pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi ke depan,” ujarnya.
Dengan semakin banyaknya uang di sistem perekonomian yang diiringi dengan pelonggaran bertahap Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Purbaya meyakini proyeksi pertumbuhan kredit pada tahun 2021 tersebut bisa dilampaui dengan mudah.
“Ini artinya prospek ekonomi kita juga akan semakin membaik di bulan-bulan mendatang. Jadi ini sesuatu yang sangat positif yang membuat saya optimis sekali bahwa kita sudah betul-betul keluar dari ancaman yang membahayakan ekonomi Indonesia,” ujar Purbaya.