Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, dalam seminggu terakhir, IHSG berhasil menguat 0,19% ke level tersebut 6.114.
Sektor energi mencatatkan peningkatan sebesar 6,74% dan diikuti oleh sektor konsumen siklis di 3,39%.
Penguatan di sektor pertambangan disebabkan oleh peningkatan saham ADRO sebesar 12,36%, PTBA sebesar 5,6% dan ITMG sebesar 3,51%.
Sementara itu, minggu ini, beberapa data ekonomi Indonesia per September yang dapat mempengaruhi indeks adalah dari PMI Manufaktur, yang tampaknya masih terkontraksi kondisi dan tingkat inflasi yang masih rendah.
Sementara itu, dari komoditas, harga minyak naik untuk minggu ketiga berturut-turut dan tertinggi dalam hampir tiga tahun pada hari Jumat (24/9) lalu. Gangguan produksi global telah memaksa perusahaan energy untuk menarik sejumlah besar minyak mentah dari persediaan. Kenaikan harga minyak sedikit disebabkan oleh penjualan publik pertama cadangan minyak mentah di China.
Adapun harga emas minggu lalu hanya bergerak tipis. Dalam minggu ini, harga emas spot turun 0,22%. Melemahnya harga emas terjadi di tengah penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Investor menghindari aset berisiko karena ketakutan akan default dan efek limpahan dari China Evergrand. Kenaikan suku bunga yang menjulang juga menjadi penghambat harga emas pekan lalu.
Adapun secara teknikal analis, pada akhir pekan lalu (24/9), IHSG ditutup sedikit lebih tinggi dengan candle bullish. Indikator stochastic yang bullish berada di area jenuh beli, MACD histogram bergerak positif (garis datar) dan volume adalah turun.
“Jika IHSG kembali bergerak bullish, ada peluang untuk menguat kembali hingga ke resistance di kisaran 6.169 – 6.179. Jika IHSG bergerak bearish, IHSG bisa turun hingga ke support tersebut tingkat 6.059 – 6.117,” beber analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (27/9/2021).
https://pasardana.id/news/2021/9/27/analis-market-2792021-ihsg-berpeluang-menguat-hingga-ke-resistance-di-kisaran-6169-6179/