Jakarta, BeritaMu.co.id – Dua saham batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), berbagi tempat di daftar top gainers pada penutupan pasar hari ini, Kamis (23/9/2021).
Berbeda nasib, dua saham bank mini atau bank dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun, PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) menjadi saham ‘pecundang’.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat hari ini. IHSG naik 0,56% ke posisi 6.142,712 pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (23/9).
Menurut data BEI, 260 saham tercatat naik, 257 saham turun dan 146 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,12 triliun dan volume perdagangan mencapai 26,11 miliar saham.
Investor asing pasar saham masuk ke bursa RI dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 1,02 triliun di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 146,65 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (23/9).
Top Gainers
Andalan Sakti Primaindo (ASPI), saham +33,78%, ke Rp 99, transaksi Rp 24,1 M
Harum Energy (HRUM), +19,91%, ke Rp 6.475, transaksi Rp 179,0 M
Perdana Gapura Prima (GPRA), +17,65%, ke Rp 80, transaksi Rp 12,8 M
Ancora Indonesia Resources (OKAS), +16,05%, ke Rp 94, transaksi Rp 65,5 M
Perdana Karya Perkasa (PKPK), +15,12%, ke Rp 99, transaksi Rp 50,2 M
Top Losers
Bank Capital Indonesia (BACA), saham -7,00%, ke Rp 372, transaksi Rp 188,3 M
DMS Propertindo (KOTA), -6,74%, ke Rp 180, transaksi Rp 159,0 M
Cahaya Bintang Medan (CBMF), -6,67%, ke Rp 112, transaksi Rp 15,9 M
Bank Ganesha (BGTG), -5,17%, ke Rp 220, transaksi Rp 27,7 M
Ginting Jaya Energi (WOWS), -5,00%, ke Rp 57, transaksi Rp 23,2 M
Saham HRUM berada di posisi kedua top gainers dengan kenaikan hingga batas auto rejection atas (ARA) 19,91% ke Rp 6.475/saham, melanjutkan kenaikan 3,35% pada perdagangan kemarin. Praktis, dalam sepekan saham ini terkerek 20,47% dan dalam sebulan melesat 32,96%.
Bersama saham HRUM, saham PKPK juga melompat 15,12% ke Rp 99/saham, usai stagnan pada Rabu kemarin. Dalam seminggu saham PKPK melesat 19,28%, sedangkan dalam sebulan melonjak 62,30%.
Kenaikan kedua saham batu bara ini bersamaan dengan menguatnya belasan saham batu bara lain, di tengah harga batu bara yang kembali melesat dan menuju rekor baru.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 182,75/ton. Melejit 2,5% dibandingkan hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Batu bara adalah salah satu komoditas dengan kenaikan harga paling tinggi pada tahun ini. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga si batu hitam meroket 123,6%.
Batu bara tidak gentar meski ada ‘gertakan’ dari China. Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Presiden China Xi Jinping menegaskan komitmen negaranya untuk menuju karbon netral pada 2060.
Selain itu, ada alasan lain yang membuat batu bara sulit ditinggalkan, setidaknya dalam waktu dekat. Sebagai sumber energi primer untuk pembangkit listrik, batu bara masih lebih ekonomis dibandingkan sumber lainnya.
‘Pesaing’ terdekat batu bara adalah gas alam. Masalahnya, sekarang harga gas pun mahal, naik terus.
Pada Kamis (23/9/2021) pukul 07:57 WIB, harga gas di Henry Hub (Oklahoma, AS) tercatat US$ 4,77/MMBtu. Secara ytd, harga gas alam melonjak 88,14%.
Sementara, saham BACA anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7,00% ke Rp 372/saham. Ini membuat saham BACA ambles selama 4 hari beruntun dalam minggu ini.
Selain saham BACA, saham BGTG merosot 5,17% ke Rp 220/saham, melanjutkan tren pelemahan sejak 4 hari lalu. Alhasil, dalam seminggu saham BGTG terjungkal 11,29%, sedangkan dalam sebulan ‘terjun’ 19,12%.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai 2 Saham Batu Bara ‘On Fire’ Jawara Cuan, Saham BACA Kena ARB, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210923153400-17-278661/2-saham-batu-bara-on-fire-jawara-cuan-saham-baca-kena-arb