Beritamu.co.id-Aturan Pemerintah mengenai Pemberlakuan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah melonjaknya kasus Covid-19 sejak Juli lalu kini mulai menunjukan hasil yang positif.
Salah satunya terlihat pada angka positivity rate secara nasional mengalami penurunan di angka 3,05 persen, sementara di DKI Jakarta yang merupakan jantung perekonomian Indonesia angka positive rate-nya mencapai 1,8 persen.
Capaian angka penurunan tersebut sudah berada jauh di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yakni di 5 persen.
Chief Economist Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), Budi Hikmat mengatakan, Improvement yang dilakukan Pemerintah dalam menangani lonjakan Covid-19 hasilnya sudah mulai terlihat.
“Secara kesehatan kita sudah di posisi jauh lebih baik dibanding tiga bulan sebelumnya. Pemerintah pun mulai menurunkan level PPKM, bahkan di sejumlah daerah di pulau jawa telah
diturunkan menjadi level 2. Ini merupakan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” beber budi, seperti dilansir dari siaran pers, Senin (20/9).
Selain aturan PPKM, dalam rangka pemulihan ekonomi, Pemerintah juga memfokuskan pada percepatan vaksinasi di beberapa daerah yang merupakan epicentrum perekonomian Indonesia seperti di DKI Jakarta, Bali dan wilayah lainnya.
Potrofolio vaksin yang dimiliki pemerintah saat ini juga sudah sangat lengkap seperti Sinovac, Astra Zaneca, Sinopharm, Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson.
Dari sisi supply diperkirakan akan mencukupi kebutuhan vaksinasi nasional.
“Pemerintah telah berhasil memberikan respon yang baik terhadap fenomena outbreak pada bulan Juni dan Juli kemarin. Apabila kondisi pengendalian Covid-19 ini terus terkendali, peluang untuk perbaikan ekonomi pada Kuartal IV akan terbuka lebar. Ini merupakan buah dari kinerja kolektif yang baik antara Pemerintah dalam memperkuat testing, tracing serta mendorong vaksinasi dan masyarakat yang patuh terhadap aturan PPKM,” ujar Budi.
Secara bertahap Pemerintah pun mulai melakukan relaksasi terhadap kegiatan perekonomian dengan standar penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi tracing melalui aplikasi PeduliLindungi.
Pemberian ijin tempat makan termasuk restoran dan kafe agar pengunjungnya dapat makan di tempat atau dine-in telah mulai dilakukan.
Selain itu, Pemerintah telah melakukan uji coba pembukaan lokasi-lokasi parwisata yang berada di wilayah PPKM level 2 dan 3.
Dengan melihat recovery yang terus membaik, Bahana TCW optimistis menyambut pemulihan ekonomi yang akan terjadi terutama di sektor rill pada kuartal IV.
Hal itu juga akan meningkatkan kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri terhadap pasar domestik.
Dengan demikian, Bahana TCW memproyeksikan IHSG masih memiliki ruang untuk naik ke level 6.500, sampai dengan akhir tahun 2021.
“Namun kita juga harus tetap waspada karena pandemi ini masih belum berakhir, potensi fenomena black swan masih akan terus terjadi terutama jika melihat aturan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang masih memiliki risiko besar karena untuk remaja usia di bawah 12 tahun belum menerima vaksin sehingga memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier),” tutup Budi.
https://pasardana.id/news/2021/9/20/penurunan-level-ppkm-bahana-tcw-optimis-pemulihan-ekonomi-kuartal-iv/