Jakarta, BeritaMu.co.id – Indonesia terancam terkena gempuran produk ayam impor murah dari Brasil. Karena kalah gugatan dari Brasil di Organisasi Perdagangan Dunia WTO. Banyak perusahaan produk unggas sudah menyiapkan strategi untukberhadapan dengan ayam dari negeri samba ini.
Lantas apa yang dilakukan perusahaan peternak?
CEO PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, Tumiyana mengatakan tiap perusahaan tentu memiliki strategi yang berbeda. Seperti yang dilakukan perusahaan dengan mengurangi biaya produksi ayam pedaging.
“Makanya kita menanam on farm Jagung untuk kebutuhan 55% fasilitas peternakan, itu akan mengurangi cost dari karena produksi jagung sendiri. Sehingga kita melakukan integrated farming dari jagung untuk pakan, lalu kotoran sapi juga untuk pupuk,” jelasnya kepada BeritaMu.co.id, saat ditemui di kantornya, Senin (20/9/2021).
Dari sektor kebutuhan energi juga sedang diusahakan lebih hemat, dengan pembangunan on farm Pembangkit Listrik Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 158 megawatt (MW). Menurut Tumiyana ini akan mengurangi beban dari biaya listrik. Sehingga produknya bisa bersaing dengan ayam impor murah dari Brasil.
“Kita desain begitu, cost dari jagung berkurang, begitu jua sektor energi jadi kita compete di harga internasional juga, saya gak ada masalah orang mau importasi, karena raw material kita juga sudah murah,” jelasnya.
Masuknya ayam impor dari Brasil tentu akan mengecilkan banyak ceruk pasar peternak dalam negeri, ditambah pada 2020 lalu produksi ayam juga mengalami keadaan kelebihan pasokan atau over supply.Maka langkah yang lebih jauh untuk memperluas pasar dengan mengekspor produk unggas.
Tumiyana juga menepis isu Indonesia sulit melakukan ekspor untuk produk unggas. Karena menurutnya itu semua kembali kepada strategi perusahaan masing-masing bisa berkompetisi dengan harga ekspor atau tidak.
“Makanya kita buat strategi tekan cost itu kuncinya kalau mau ekspor. Kalau tidak efisien tidak bisa untuk berkompetisi dengan internasional. Kuncinya adalah bahan baku material mulai dari pakan ternak kita on farm jagung 55%, sisanya beli dari komunitas sekitar,” katanya.
Mantan Direktur Utama Wijaya Karya Ini juga menjelaskan Widodo Makmur juga sudah berencana melakukan ekspor. Kesiapannya juga sudah dilakukan mulai rumah potong berstandar internasional di Wonogiri, hingga berbagai sertifikat. Namun masih menunggu waktu yang tepat untuk memulai ekspor.
“Tinggal masalah waktu, kalau harga ekspor lebih baik kenapa nggak, itu masalah timing saja,” jelasnya.
[]
(dob/dob)
Demikian berita mengenai Bahan Baku Murah, Widodo Makmur Siap Libas Ayam Impor Brasil, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210920162123-17-277713/bahan-baku-murah-widodo-makmur-siap-libas-ayam-impor-brasil