Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, pergerakan IHSG tidak mampu bertahan di zona hijau di akhir perdagangan Kamis (16/09) dan melemah ke level 6109.94, setelah di awal perdagangan sempat dibuka optimis. Saham-saham sektor teknologi (-2.37%) dan kesehatan (-1.12%) menjadi penekan pergerakan IHSG. Secara global, sentimen negatif datang dari kekhawatiran krisis likuiditas di Evergrande Group China yang berpotensi mempengaruhi ekonomi yang lebih luas. Selain itu, bank-bank besar telah memberi tahu klien untuk mengurangi eksposur mereka terhadap saham, dengan banyak pelaku pasar mengharapkan kenaikan ekuitas berakhir. Meski demikian, investor asing masih tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar IDR 355.29 miliar dengan saham yang paling banyak di beli investor asing, antara lain; BBCA, BBRI dan BUKA.
Di sisi lain, saham di bursa Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Kamis (16/9), meskipun pelaku pasar masih berhati-hati setelah ekuitas Asia jatuh untuk hari keempat berturut-turut, dan karena fokus beralih ke data utama AS yang akan dirilis nanti di sesi ini. Pasar saham global telah berjuang untuk membuat keuntungan sejauh minggu ini, terluka oleh kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global. Data yang secara tidak terduga lemah dari China pada hari Rabu memperkuat spekulasi investor bahwa pertumbuhan global melambat karena COVID-19 dan kendala rantai pasokan. Selanjutnya, investor akan menanti data inflasi Eropa bulan Agustus.
Sementara itu, bursa saham di Asia, indeks Nikkei (+0.34%) dan Topix (+0.03%) dibuka stabil di perdagangan akhir pekan (17/9), karena para pedagang mempertimbangkan risiko dari China terhadap pemulihan global dan prospek pengurangan stimulus Federal Reserve. Adapun pedagang sedang memantau krisis utang di pengembang China Evergrande Group untuk tanda-tanda penularan yang lebih luas di ekonomi terbesar kedua di dunia. Tindakan keras peraturan Beijing, yang mencakup teknologi hingga perjudian, sekali lagi merugikan saham China yang terdaftar di AS serta operator kasino yang memiliki eksposur ke Makau.
Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.14%) masih stabil sementara penurunan beruntun bijih besi mengancam untuk mendorong kontrak berjangka kembali di bawah $100 per ton karena penurunan produksi baja China.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini cenderung melemah ditengah minimnya katalis positif dari dalam negeri dan aksi wait and see investor yang terus memantau pemulihan global dan prospek pengurangan stimulus,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (17/9/2021).
https://pasardana.id/news/2021/9/17/analis-market-1792021-pergerakan-ihsg-cenderung-melemah/