Jakarta, BeritaMu.co.id – Setelah sempat dicecar otoritas bursa karena belum menyampaikan laporan keuangan kuartal pertama awal Agustus lalu, akhirnya emiten yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir yang bergerak di industri media, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) menyampaikan laporan keuangan konsolidasi interim yang berakhir 31 Maret 2021.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I tersebut, Mahaka Radio tercatat mengalami kerugian bersih Rp 4,02 miliar.
Kinerja tersebut memburuk dengan kerugian nyaris meningkat setengahnya atau naik 48,94% dari semula rugi Rp 2,70 miliar pada 3 bulan awal tahun 2020.
Buruknya kinerja perusahaan salah satunya disebabkan oleh pendapatan perusahaan yang berkurang 47,27% menjadi Rp 12,57 miliar dari total pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 23,84 miliar.
Penurunan pendapatan tersebut terjadi di semua segmen bisnis iklan radio berupa program, spot dan adlibs (iklan yang dibacakan oleh penyiar, dengan menggunakan script), yang secara total turun menjadi Rp 22,71 miliar dari semula Rp 31,24 miliar.
Selain itu pendapatan dari acara off-air juga turun menjadi Rp 378,73 juta dari semula mencapai Rp 2,07 miliar, yang salah satunya diakibatkan karena situasi pandemi yang mengharuskan penerapan pembatasan sosial.
Dalam kondisi tertekan, potongan pendapatan malah tercatat naik tipis menjadi Rp 11,65 miliar dari sebelumnya Rp 11,22 miliar. Selain itu beban program dan siaran tercatat naik menjadi Rp 442,38 juta dari semula Rp 259,60 juta.
Perusahaan memang tercatat mampu menekan beban keuangan dan beban umum dan administrasi secara signifikan, akan tetapi usaha tersebut masih belum mampu membuat perusahaan memperoleh keuntungan.
Aset perusahaan tercatat turun menjadi Rp 309,45 miliar dari posisi akhir Desember tahun 2020 lalu senilai Rp 317,12 miliar.
Liabilitas perusahaan turun tipis menjadi Rp 118,46 miliar dari semula Rp 120,52 miliar. Alhasil ekuitas perusahaan tercatat turun menjadi Rp 190,99 miliar dari sebelumnya sejumlah Rp 196,61 miliar.
Meskipun terus mengalami penurunan pendapatan dari tahun lalu, MARI malah berhasil menggaet investor baru untuk masuk ke platform konten audio yang dikembangkan.
MARI mengumumkan bahwa NOICE baru-baru ini mendapatkan suntikan modal dari sejumlah modal ventura (venture capital/VC) seperti Alpha JWC Ventures dan Go-Ventures, perusahaan investasi milik Gojek.
Kinerja saham perusahaan juga berbeda 180 derajat dengan kinerja keuangan yang dilaporkan.
Tercatat pada penutupan perdagangan sesi II Senin (13/9) di pasar modal, saham MARI naik 3,85% ke level Rp 540/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,84 triliun. Dalam sepekan saham ini terkoreksi 4,42% dan selama sebulan terakhir harganya meningkat 7%.
Senada dengan kuartal pertama tahun ini, sepanjang tahun 2020 lalu kinerja Mahaka Radio juga tertekan. Tercatat perusahaan mengalami kerugian bersih Rp 44,92 miliar dari semula mencatatkan laba bersih Rp 34,09 miliar pada tahun 2019.
Meskipun dengan kondisi kinerja keuangan yang babak belur sejak awal tahun saham MARI tumbuh hingga 483% dan dalam setahun mengalami apresiasi hingga 950%.
Hingga 31 Agustus 2021, mayoritas saham MARI dipegang oleh perusahaan milik Erick Thohir PT Beyond Media sebesar 40,35% saham. Sedangkan 15,49% dimiliki PT Mahaka Media Tbk (ABBA), 0,17% dimiliki PT Pratama Prima Utama dan 43,99% sisanya oleh masyarakat.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Baru Rilis Lapkeu Q1, Emiten Radio Erick Thohir Rugi Lagi!, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210913162634-17-275890/baru-rilis-lapkeu-q1-emiten-radio-erick-thohir-rugi-lagi