SURABAYA – Tim Berantas BNNK Surabaya masih memburu satu orang pemasok sabu terhadap jaringan pengedar Andre alias Bajol. Identitas telah dikantongi petugas.
“AJ kami tetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang),” ujar Kepala BNNK Surabaya AKBP Kartono, Jumat (10/9).
AJ sendiri merupakan atasan tersangka Andre. Sebelum memasarkan sabu ke teman-teman yang dikenal, Andre terlebih dahulu kulakan dari AJ.
Kartono menyebutkan, selama pandemi Covid-19 peredaran narkoba terselubung masih terjadi. Pihaknya berharap masyarakat memberikan informasi ke petugas BNN atau kepolisian bila mendapati penyalahgunaan narkoba.
“Tentu nanti BNN atau kepolisian akan melakukan tindakan,” tegasnya.
Sementara itu, tersangka Andre mengaku mengedarkan sabu hanya ke pengguna yang dikenal saja di Kota Surabaya.
“Hanya ke teman, atau pengguna yang saya kenal,” ucapnya.
Pria yang tinggal di Jalan Simo Tambaan Sekolahan III ini mengaku kadang sabu diambil terlebih dahulu. Sementara, uang pembayaran dikirim belakangan.
“Uang pembayaran ke AJ menyusul. Sabu biasanya diranjau di jalan, pasar dan transaksi di warkop,” tuturnya.
Sebelumnya, BNNK Surabaya menangkap empat penyalahguna narkoba jenis sabu. Dua tersangka pengguna sabu merupakan pasangan kekasih. Mereka Friska, 24, warga Jalan Kalimas Baru III indekos di Jalan Putat Jaya C Timur IV, dan Rahmat, 23, alias Emon warga Jalan Dukuh Kupang XIX, Surabaya.
Kemudian pengedar Andre, alias Bajol, 34, warga Jalan Simo Tambaan Sekolahan III, Surabaya dan kurir Beni alias Bendot warga Jalan Dukuh Kupang XIX, Surabaya.
Kasus terungkap setelah menerima informasi dari masyarakat terjadi pesta sabu di kos kawasan Jalan Putat Jaya C Timur III, Surabaya, Selasa (7/9). Setelah diselidiki, ternyata benar. Dua pasangan muda-mudi itu pesta sabu di dalam kamar kos. Keduanya lalu diringkus petugas BNN Kota Surabaya.
Sumber : https://radarsurabaya.jawapos.com/read/2021/09/11/288673/bnnk-buru-pemasok-sabu-ke-simo-tambaan-sekolahan
