
Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan tiga saham ke dalam kategori saham dengan pergerakan yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA) pada 6-8 September 2021.
Menurut keterbukaan BEI, ketiga saham tersebut ialah emiten properti PT Era Graharealty Tbk (IPAC), emiten perusahaan mainan anak-anak PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS), dan emiten bank PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC).
Bursa memasukkan saham IPAC ke dalam kategori UMA pada Senin (6/9) minggu ini, seiring adanya peningkatan harga saham tersebut.
Memang, sebelum terkoreksi dalam 2 hari terakhir, saham IPAC sempat mencatatkan reli kenaikan selama 10 hari beruntun. Dalam sepekan saham ini naik 1,25%, sementara dalam sebulan ‘terbang’ 92,86%.
Menanggapi volatilitas saham, pihak IPAC sendiri telah memberitahukan kepada bursa bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan.
“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan,” jelas manajemen IPAC dikutip BeritaMu.co.id, Jumat (10/9/2021).
Manajemen IPAC juga mengaku tidak memiliki rencana aksi korporasi setidaknya dalam 3 bulan ke depan.
Kemudian, saham TOYS yang masuk ‘radar pengawasan’ BEI pada Selasa (7/9) minggu ini usai harga saham melonjak secara siginfikan akhir-akhir ini.
Dalam surat penjelasan kepada BEI terkait label UMA TOYS, pada Rabu (8/9), manajemen TOYS mengatakan bahwa saat ini tidak ada informasi material lain yang belum disampaikan ke publik.
Selain itu, pihak TOYS juga menjelaskan, perusahaan tidak mengetahui soal kebenaran atau ketidakbenaran soal informasi perusahaan yang beredar sebagai rumor atau bereda di media massa.
“Sehingga perseroan tidak dapat mengkonfirmasi terkait kebenaran atau ketidakbenaran suatu berita atau rumor yang menyangkut perseroan,” kata manajemen TOYS.
Saham TOYS sendiri bergerak ‘liar’ dalam sebulan belakangan. Dalam sepekan saham ini naik 1,94%, sementara dalam sebulan melambung setinggi 223,08%.
Ketiga, pada Rabu (8/9), bursa juga melabeli saham BCIC dengan kategori UMA seiring terjadinya penurunan harga saham secara signifikan akhir-akhir ini.
Menurut data BEI, saham BCIC mencatatkan pelemahan selama 7 hari beruntun. Adapun dalam sebulan, saham ini hanya menguat 2 kali, yakni pada 30-31 Agustus. Sisanya, saham BCIC ditutup di zona merah. Alhasil, dalam sepekan saham ini anjlok 24,39%, sedangkan dalam sebulan merosot 63,10%.
“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” kata BEI.
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Alert! 3 Saham Ini Masuk Radar Pengawasan Bursa, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210910085839-17-275173/alert-3-saham-ini-masuk-radar-pengawasan-bursa