Jakarta (BeritaMu.co.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno mengatakan pemerintah harus memastikan seluruh masyarakat agar terus maju, termasuk soal akselerasi digital yang terjadi saat pandemi COVID-19.
“Pemerintah harus hadir untuk memilah bagaimana kita berpihak sama masyarakat Indonesia khususnya agar pembangunan kita dengan konsep noone left behind, semua harus kita sentuh, jangan ada yang ketinggalan akselerasi digital,” kata Sandiaga dalam media briefing “Berbagi Pengetahuan tentang Manfaat Teknologi Bagi Dunia Ekraf”, Selasa.
Pemerintah mendorong UMKM untuk ikut jadi bagian ekosistem ekonomi digital agar bisa membangkitkan perekonomian di tengah pandemi.
Pemerintah telah meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia untuk membantu UMKM untuk masuk ke platform digital. Hasilnya selama tahun 2020, ada 3,7 juta UMKM yang masuk ke platform digital, sehingga total ada 11,7 UMKM yang telah go-digital dari sebelumnya 8 juta UMKM. Total target 30 juta UMKM onboarding hingga akhir tahun 2023.
“Harapannya, sisanya bisa jadi sub-ekosistem dari yang sudah ‘onboard’,” katanya.
Berdasarkan survei We Are Social pada April 2021, disebutkan sekitar 88,1 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan perdagangan elektronik (e-commerce) untuk berbelanja produk.
“Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan pada semua sektor, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Di masa penuh tantangan seperti saat ini, kita harus mampu menangkap peluang secara kreatif sebagai peluang untuk membangkitkan ekonomi dan menjadi pandemic winner,” katanya.
Dengan maraknya edutech, Sandiaga Uno juga menjelaskan, pemerintah harus dapat mengoptimalkan kegiatan bimbingan teknis yang biasanya memakan biaya tinggi karena dilakukan di berbagai titik di daerah, dengan menggunakan model pembelajaran jarak jauh yang sangat lebih efisien. Bahkan dapat menyambungkan pelatih-pelatih berkualitas bahkan dari luar negeri. Ini salah satu contoh pemanfaatan teknologi yang efisien bagi pasar dan pemangku kepentingan.
“Kuncinya adalah generasi muda. Mereka harus terus diajak dan di-guide untuk senantiasa cermat melakukan inovasi, adaptasi juga kolaborasi. Merekalah pemeran utamanya di tahun 2045 sebagai agen perubahan bukan generasi rebahan, diharapkan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar dia.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem startup di Indonesia, khususnya dalam berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi besar Indonesia menjadi negara maju dan kekuatan ekonomi digital terbesar di masa depan.