Jakarta, BeritaMu.co.id – Pengelola ruang ritel ITC milik grup Sinarmas, PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mengantisipasi dampak kebijakan pembatasan sosial (PPKM) yang berimbas pada sepinya kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan dengan melakukan digitalisasi penyewa (tenant).
Investor Relations DUTI, Christy Grassela mengungkapkan, pandemi Covid-19 turut berimbas pada penurunan pendapatan perseroan, terutama di recurring income di kawasan komersial ITC.
Oleh sebab itu, dalam mengantisipasi tren masyarakat yang beralih ke belanja daring, DUTI juga melakukan digitalisasi tenant yang berada di ITC dan bekerja sama dengan e-commerce Tokopedia.
“Bisnis digital e-commerce sekarang mulai menjadi hal sangat normal bagi kita, apapun yang kita lakukan terbatas rurang gerak kita saat ini. [DUTI] kerja sama dengan tokopedia mendigitalisasi tenant kami di ITC,” kata Christy, dalam paparan publik, Selasa (7/9/2021).
Meskipun melakukan digitaliasi, DUTI tetap membuka layanan toko di ITC secara fisik, sebab menurunya sebagian masyarakat tidak sepenuhnya ingin berbelanja secara daring.
“Kami percaya sebagian orang masih butuh offline store, tapi sebagian ingin online store,” ungkapnya.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama DUTI, Teky Mailowa mengatakan, meski secara pendapatan perseroan mengalami penurunan, bisnis properti residensial masih tetap tumbuh dengan kontribusi 52% terhadap pendapatan. Sedangkan, bisnis mal ITC memberi andil 13% terhadap pendapatan.
“Dengan adanya pandemi, dan juga dari pemerintah menerapkan PPKM, ITC pengunjungnya sangat berkurang, sangat sepi,” katanya.
Namun, selama masa pandemi, perseroan tetap melakukan efisiensi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat seiring dengan pelonggaran PPKM.
“Kita punya straregi efisiensi sumber daya yang ada, meski income berkurang, pengeluaran kita efisiensi, sehingga tidak terlalu menggerus EBITDA yang ada,” katanya.
Sepanjang semester I-2021, DUTI mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 81,37% secara tahunan. Laba tersebut tumbuh menjadi Rp 285,44 miliar di akhir Juni 2021, dibanding Rp 157,37 miliar di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan laba bersih ini terjadi kendati pendapatan perusahaan turun sebesar -2,29% YoY menjadi sebesar Rp 701,26 miliar di akhir semester I lalu. Dibanding dengan pendapatan perusahaan di akhir Juni 2020 yang sebesar Rp 717,76 miliar.
Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 209,42 miliar dari sebelumya Rp 157,29 miliar. Beban penjualan juga naik menjadi Rp 142,67 miliar dari Rp 138,22 miliar.
[]
(hps/hps)
Demikian berita mengenai Banyak Ruang Kosong di ITC, Ini yang Dilakukan Pemiliknya, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210907163306-17-274374/banyak-ruang-kosong-di-itc-ini-yang-dilakukan-pemiliknya