Jakarta, BeritaMu.co.id – Di tengah kenaikan Indeks Harga Gabungan (IHSG) sebesar 1,42%, seluruh jenis indeks reksa dana berhasil mencatatkan imbal hasil positif sepanjang minggu lalu.
Berdasarkan laporan mingguan Infovesta, Senin (6/9/2021), Reksa Dana Saham (Equity Fund) dan Reksa Dana Campuran (Balanced Fund) memimpin kenaikan dengan masing-masing mencatatkan apresiasi sebesar 1,93% dan 1,40% dalam sepekan lalu.
Adapun, Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) dan Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) juga naik sebesar 0,23% dan 0,05% seiring kenaikan pada Obligasi Pemerintah sebesar 0,31% dan Obligasi Korporasi sebesar 0,08%.
Sementara, mengacu pada data di atas, IHSG berhasil mencatatkan kinerja positif sebesar 2,47% secara year to date (YTD). Sementara, kinerja saham syariah melalui Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) mencatatkan performa negatif sebesar -1,26%. Kemudian, kinerja indeks LQ45 dan Jakarta Islamic Indeks (JII) masih masing-masing masih mengalami penurunan yang cukup dalam, yakni masing-masing sebesar -6,52% dan -13,75%.
“Penurunan yang dalam pada kedua indeks tersebut disebabkan karena komposisi yang cukup besar pada sektor barang baku melalui kinerja IDX Sektor Barang Baku yang selama 6 bulan terakhir mengalami tekanan mencapai -13,56%,” jelas Infovesta, dikutip BeritaMu.co.id (6/9/2021).
Hal tersebutlah yang menyebabkan kinerja reksa dana saham konvensional sedikit lebih baik ketimbang reksa dana saham syariah.
Di sisi lain, reksa dana pendapatan tetap syariah berhasil mencatatkan kinerja sedikit lebih tinggi daripada reksa dana pendapatan tetap konvensional. Hal ini didukung oleh imbal hasil surat utang syariah yang cenderung lebih tinggi bila tinimbang dengan surat utang konvensional dengan kualitas kredit dan tenor yang sepadan.
Selain itu, Infovesta mencatat, terdapat beberapa sentimen positif yang mendukung pasar obligasi Indonesia, seperti tren penurunan kasus harian Covid1-9 yang diiringi dengan kenaikan tingkat vaksinasi di Tanah Air, tingkat inflasi per bulan Agustus yang masih stabil serta meredanya isu tapering oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Selama sepekan ke depan investor pasar obligasi masih menantikan data klaim pengangguran AS yang menjadi salah satu indikator kebijakan ekonomi Amerika yang juga dapat mempengaruhi pergerakan pasar obligasi Indonesia.
Infovesta menjelaskan, bagi investor yang memiliki jangka waktu investasi pendek hingga menengah masih dapat mempertahankan posisinya pada reksa dana pasar uang dan pendapatan baik konvensional maupun syariah karena kinerjanya yang tidak berbeda jauh.
“Berikutnya, bagi investor dengan jangka waktu investasi panjang dapat memanfaatkan momentum September effect atau tren penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan ini untuk melakukan aksi averaging down atau buy on weakness reksa dana saham baik konvensional maupun syariah dengan tetap memperhatikan komposisi alokasi portofolio masing-masing produk reksa dana,” pungkas Infovesta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Cek Gaes! Cuan Reksa Dana Saham Paling Tinggi Pekan Lalu, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210906161632-17-274047/cek-gaes-cuan-reksa-dana-saham-paling-tinggi-pekan-lalu