Jakarta, BeritaMu.co.id– Pekan ini merupakan pekan awal di bulan September, bulan yang cenderung dihindari oleh investor untuk berinvestasi di pasar saham. Namun pada pekan di awal September ini, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih positif dibandingkan dengan pekan sebelumnya.
Indeks bursa saham acuan nasional tersebut melesat 1,42% secarapoint-to-pointpada pekan ini. Dalam periode harian, IHSG hanya terkoreksi pada perdagangan Rabu (1/9/2021) dan Kamis (2/9/2021). Pada perdagangan Jumat (3/9/2021) kemarin, IHSG ditutup melesat 0,8% ke level 6.126,92
Selama sepekan, nilai transaksi IHSG mencapai Rp 55,4 triliun dan investor melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang pekan ini.
Sementara itu, mata uang rupiah kembali sukses mempertahankan penguatan melawan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini. Penguatan rupiah terhadap sanggreenbackbahkan lebih baik dari pekan sebelumnya.
Melansir dariRefinitivpada pekan ini, rupiah mampu melesat 1,08% secarapoint-to-pointke level Rp 14.260/US$. Pada perdagangan Jumat (3/9/2021) kemarin, rupiah ditutup naik tipis 0,07%.
Pekan ini berberapa data ekonomi dari Benua Biru dan Paman Sam akan menggerakkan pasar. Pada hari Selasa data tingkat pengangguran Uni Eropa akan dirilis. Per bulan Juli tingkat pengangguran Uni Eropa berada di kisaran 7,6% turun dari 7,8% di bulan Juni.
Melesatnya virus Covid-19 varian delta menyebabkan perekonomian yang kembali macet serta pembatasan perjalan di sepanjang Benua Biru yang tentunya kemungkinan besar akan berpengaruh kepada tingkat pengangguran Uni Eropa apalagi mengingat bulan ini merupakan bulan bulan banyak wisatawan yang berkunjung.
Selanjutnya di hari Selasa Bank of Canada akan melakukan pertemuan untuk menentukan kebijakan moneter serta tingkat suku bunga. BoC terus menahan tingkat suku bunga di angka 0,25% sepanjang krisis pandemi dan para ekonomi menganggap belum akan ada perubahan di pertemuan kali ini.
Meskipun demikian tingkat suku bunga yang mini ini menyebabkan banyak orang menganggap munculnya bubble di sektor perumahan Kanada mirip seperti yang terjadi di AS ketika The Fed melakukan tapering pembelian aset.
Sementara itu dari Amerika Serikat, Indeks Harga Produsen Inti untuk bulan Agustus akan dirilis. Harga-harga komoditas seperti besi, tembaga, dan kayu mulai turun dari posisi tertingginya bulan lalu, meskipun demikian rantai pasokan masih terganggu yang menyebabkan pengantaran bahan baku yang terlambat yang menyebabkan harga-harga komoditas tetap tinggi.
Sementara itu dari Benua Kuning, data neraca dagang dan inflasi China bulan Agustus akan dipantau oleh pasar pada hari Selasa dan Kamis, tak lupa rilis pertumbuhan ekonomi Jepang di kuartal kedua akan dipantau di hari Rabu.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(trp/trp)
Demikian berita mengenai Ramai Rilis Data Ekonomi! Siap Gerakkan Pasar Pekan Depan, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210905164101-17-273770/ramai-rilis-data-ekonomi-siap-gerakkan-pasar-pekan-depan