Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (02/9), IHSG ditutup turun sebesar 12.70 poin (-0.21%) ke level 6078.23 dengan saham-saham pada sektor Teknologi (-2.03%) dan Konsumer non Primer (-1.55%) menjadi penekan pergerakan IHSG. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp91.64 miliar. Data awal bulan masih menjadikan investor bersikap hati-hati pasca data Indeks Kinerja Manufaktur dan Inflasi yang rilis dibawah ekspektasi.
Di sisi lain, mayoritas bursa AS ditutup naik dengan Indeks DJIA (+0.37%), S&P500 (+0.28%) dan Nasdaq (+0.14%) didorong oleh penguatan saham sektor energi setelah harga komoditas tersebut menguat setelah adanya penurunan tajam dalam persediaan minyak AS dan dollar AS yang lebih lemah. Di sisi lain, kinerja saham AS yang cukup positif selama beberapa minggu terakhir didorong oleh kinerja pendapatan perusahaan yang solid dan harapan dukungan bank sentral yang berkelanjutan menopang kepercayaan. Di sisi lain, AS diproyeksikan menambahkan 725.000 pekerjaan pada bulan Agustus, yang akan membawa tingkat pengangguran menjadi 5.2%. Di tempat lain, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan “kita akan membiarkan ekonomi terus berjalan sampai kita melihat tanda-tanda inflasi”, sebelum menaikkan suku bunga.
Sementara itu, Bursa Asia dibuka naik pada perdagangan hari ini (03/9), dengan indeks Nikkei (+0.47%) dan Topix (+0.55%) menyusul penguatan yang terjadi di Wall Street menjelang laporan pekerjaan AS yang akan membentuk pandangan tentang prospek kebijakan moneter Federal Reserve. Selanjutnya, Laporan penggajian akan mewarnai ekspektasi tentang kapan Fed mungkin mulai mengurangi stimulus era pandemi dan berapa lama bisa menunggu sebelum menaikkan suku bunga. Jika laporan datang lebih kuat dari yang diharapkan maka pengumuman tapering bisa tiba segera setelah November.
Dari komoditas, harga minyak mentah mendekati $70 per barel di tengah taruhan bahwa pasar dapat menyerap pasokan tambahan dari OPEC+ karena Teluk AS bergulat dengan dampak Badai Ida. Tambang logam mayoritas naik dengan Timah naik 0.30% dan Nikel naik 0.52%.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG di akhir pekan akan mencoba menguat. Meski demikian, kekhawatiran adanya gelombang ketiga akibat adanya varian baru dari virus corona atau Covid-19 yang diumumkan oleh WHO bernama varian Mu atau B.1.621 bisa menjadi penahan pergerakan indeks. Adapun Varian virus tersebut pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari lalu,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (03/9/2021).
https://pasardana.id/news/2021/9/3/analis-market-0382021-pergerakan-ihsg-diproyeksi-mencoba-menguat/