Jakarta, BeritaMu.co.id – Emiten petrokimia milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Aksi korporasi penawaran umum terbatas (PUT) ini sesuai dengan Hasil Rapat Pemegang Saham pada 15 April lalu.
Dikutip dari prospektus yang terbit di laman keterbukaan publik Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan menawarkan sejumlah 3.794.366.013 (3,79 miliar) saham baru dalam PUT ini.
Harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp 4.082 atau lebih rendah dari harga penutupan perdagangan Kamis kemarin (1/9) di level Rp 7.675 per saham.
Dengan demikian estimasi jumlah dana yang akan diterima oleh perseroan dalam PUT III ini adalah sebesar Rp 15.488.602.065.066 (Rp 15,48 triliun).
Terkait penggunaan dana manajemen TPIA menjelaskan bahwa perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana bersih yang diperoleh untuk pembangunan pabrik baru berupa komplek petrokimia terintegrasi oleh entitas anak perseroan, CAP-2 (PT Chandra Asri Perkasa).
Komplek yang dimaksud tersebut antara lain terdiri dari pabrik naphta cracker, pabrik polymer serta fasilitas dan utilitas terkait untuk menunjang operasional pabrik diantaranya seperti power supply, boiler, water treatment, jetty dan tangki penyimpanan.
Keputusan penggunaan dana ini sejalan dengan strategi perseroan untuk memperluas kapasitas produksi dan skala usaha dalam melayani kebutuhan pasar Indonesia.
Dana hasil PUT III HMETD akan disalurkan kepada CAP-2 melalui penyertaan modal. CAP-2 merupakan produsen yang akan memproduksi produk-produk petrokimia seperti antara lain olefins (ethylene dan propylene), polyolefins (polyethylene dan polypropylene), butadiene, benzene, toluene, dan mixed xylene.
Manajemen juga menambahkan jika dana kurang dari rencana, maka perseroan akan menggunakan kas internal untuk membiayai sisa pendanaan yang dibutuhkan secara bertahap selama pembangunan komplek berlangsung.
Sedangkan apabila dana yang diperoleh ini tidak dipergunakan langsung oleh perseroan, maka perseroan akan menempatkan dana bersih dalam rekening giro atau tabungan maupun deposito pada bank dan lembaga keuangan, atau menginvestasikan dana tersebut dalam instrumen pasar uang lainnya, dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.
Dalam PUT kali ini, setiap pemegang 47 saham lama berhak atas sebanyak 10 HMETD, dimana para pemegangnya dapat membeli dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 4.082 per saham.
Prospektus tersebut juga menyebutkan bahwa tiga pengendali TPIA yaitu PT Barito Pacific Tbk (41,88%), Prajogo Pangestu (13,33%) dan Marigold Resources Pte Ltd (4,75%) menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh kewajiban HMETD dan akan mengalihkan kepada PT TOP Investment Indonesia (TII) yang juga bertindak sebagai pembeli siaga.
TOP Investment adalah entitas usaha dari Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT) asal Thailand.
Foto: Prospektus TPIA 2 September 2021
Prospektus TPIA 2 September 2021
Sedangkan pemegang saham utama lain SCG Chemicals Company Limited (30,57%) menyatakan akan melaksanakan HMETD yang dimiliki.
Setelah rights issue ini diselenggarakan TII berpotensi menguasai 12,18% saham TPIA dengan asumsi bahwa seluruh pemegang HMETD tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru, kecuali SCG Chemicals dan TII.
Sedangkan apabila seluruh Pemegang Saham melaksanakan haknya untuk membeli saham baru, kecuali Barito Pacific, Prajogo dan Marigold yang telah menyatakan akan mengalihkannya kepada TII, maka potensi kemelikan saham yang bisa diperoleh TII adalah sebesar 10,52%.
Prospektus tersebut juga menyatakan bahwa pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham (dilusi) dalam jumlah maksimum sebesar 17,54%.
Secara rinci, jadwal rights issue ini yakni:
– Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas Waktu HMETD: 1 September 2021 pukul 16:00 WIB
– Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 30 Agustus 2021
– Tanggal Ex HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 31 Agustus 2021
– Tanggal Cum HMETD di Pasar Tunai: 01 September 2021
– Tanggal Ex HMETD di Pasar Tunai 02 September 2021
– Tanggal Distribusi HMETD 02 September 2021
– Tanggal Pencatatan Efek di BEI 03 September 2021
– Periode Perdagangan HMETD 03 September 2021 sampai dengan 09 September 2021
– Periode Pelaksanaan HMETD 03 September 2021 sampai dengan 09 September 2021
– Periode Penyerahan Efek 07 September 2021 sampai dengan 13 September 2021
– Tanggal Akhir Pembayaran Pesanan Efek Tambahan 13 September 2021
– Tanggal Penjatahan 14 September 2021
Pada semester I-2021, Chandra Asri mencatatkan laba bersih sebesar US$ 164,38 juta atau setara dengan Rp 2,38 triliun (kurs Rp 14.500/US$) di semester I-2021, mampu membalikkan kinerja rugi yang dialami pada 6 bulan pertama tahun lalu yang berada di angka US$ 40,12 juta atau setara Rp 582 miliar.
Pendapatan naik 50% menjadi US$ 1,26 miliar atau setara Rp 18,27 triliun, dari periode yang sama tahun lalu US$ 839,28 juta atau Rp 12,17 triliun.
Pada perdagangan sesi II Kamis (2/9), saham TPIA ditutup turun 0,98% ke level Rp 7.600 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp 136 triliun. Dalam sepekan saham ini turun 11%, selama sebulan terakhir melemah 19% dan sejak awal tahun terkoreksi 16%.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Emiten Prajogo Rights Issue Jumbo Rp 15 T, Duitnya buat Apa?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210902174401-17-273286/emiten-prajogo-rights-issue-jumbo-rp-15-t-duitnya-buat-apa