Beritamu.co.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, lelang kembali bergoyang, investor senang, hatipun riang.
Luar biasa ternyata dampak dari pernyataan Powell kemarin, karena ternyata mampu memberikan ketenangan sekalipun Taper Tantrum menjelang.
Hal ini yang mendorong lelang akhirnya tembus di atas Rp100 T, sesuatu yang menggembirakan, karena sedikit banyak hal ini yang mendorong harga obligasi mengalami penguatan.
Apalagi yang menjadi perhatian, obligasi acuan 10y saat ini, sedikit lagi akan menyentuh kepada titik tertinggi harga obligasi yang sebelumnya.
Luar biasa bukan? Dan kami semakin yakin bahwa imbal hasil obligasi 10y akan mengalami penurunan hingga 6%, tentu harapannya adalah konsisten. Namun ingat, meskipun hari ini kita senang, tenang, bukan berarti itu badai Taper Tantrum menghilang lho ya.
Fokus berikutnya, ada pertemuan The Fed pada bulan ini yang akan memberikan kita gambaran seutuhnya tentang potensi Taper Tantrum pada akhir tahun atau tahun depan. Keyakinan kita tentu akan diuji pada pertemuan The Fed bulan ini, jadi jangan terlalu senang, yang sedang-sedang saja senangnya.
Nah, karena sudah naik cukup tinggi, hati hati, obligasi menjadi rawan koreksi. Lalu jangan lupa untuk melihat seri obligasi acuan untuk tahun depan ya pemirsa, karena pergantian tahun sebentar lagi akan terjadi.
Oleh sebab itu, mempersiapkan dari saat ini tidak ada salahnya. Oh ya, asumsi APBN untuk 2022 sudah keluar, sejauh ini tidak banyak yang berubah. Oleh sebab itu, kami melihat potensi pertumbuhan pun masih berada di dalam rentang yang sama.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas. Kami merekomendasikan beli,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (01/9/2021).
Adapun cerita kita di hari Rabu ini akan kita awali dari;
1.CHINA BERAKSI
Presiden Xi Jinping, telah memimpin pertemuan tingkat tinggi yang dilakukan kemarin pemirsa. Xi telah melakukan peninjauan dan menyetujui setiap langkah langkah yang akan dilakukan untuk memerangi monopoli, polusi, dan upaya untuk menambah dan menopang cadangan strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat China. Beberapa rincian telah dirilis pada hari Senin kemarin, dan pertemuan bersama komite pusat dapat memperdalam reformasi secara keseluruhan untuk membentuk kebijakan pemerintah. Xi terus menekankan betapa pentingnya peraturan terkait dengan monopoli, yang dimana tentu saja kebijakan ini akan merugikan perusahaan perusahaan teknologi di China senilai ratusan miliar dollar dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Penerapan peraturan tersebut ke dalam implementasi nyata merupakan prasyarat intrinsic untuk meningkatkan system perekonomian pasar sosialis. Perubahan akan menciptakan lapangan usaha yang setara untuk bisnis, menguntungkan konsumen, dan mempromosikan pengembangan berkualitas tinggi untuk mencapai kemakmuran bersama sehingga dapat mendorong dan mengecilkan kesenjangan ekonomi yang terjadi di China. Pertemuan tersebut menjadikan sebuah langkah baru betapa pentingnya langkah langkah kebijakan untuk melayani kepentingan Partai Komunis sembari mendorong kepentingan pasar domestic dan internasional. Xi mengatakan bahwa para pemimpin harus membuat kebijakan yang lebih transparan dan dapat diperkirakan sehingga dapat membimbing dan mendesak perusahaan untuk mematuhi kepemimpinan partai. Beberapa point yang bisa kita simpulkan dalam pertemuan tersebut adalah sebagai berikut; 1. Mengoptimalkan pengelolaan pasokan strategi dan melakukan aksi tanggap darurat untuk menghindari risiko pasar. 2. Mencegah dan mengendalikan penyalahgunaan kekuasaan administrative dalam membatasi persaingan. 3. Meningkatkan kekuatan pengawasan anti monopoli. 4. Memperkuat penegakan hukum di berbagai bidang, termasuk platform ekonomi, inovasi teknologi, dan keamanan informasi. 5. Melakukan control pada setiap project yang dimana project tersebut dapat mempengaruhi tingkat konsumsi energi dalam jumlah yang besar sehingga menimbulkan polusi. 6. Mengambil langkah langkah untuk melakukan penegakkan terhadap sampah impor. 7. Memastikan tingkat akurasi data untuk dapat melakukan penilaian dan evaluasi strategi pembangunan utama di China. Kami melihat beberapa point ini akan menjadi pilar kedepannya, untuk dapat membentuk China yang lebih baik. Perubahan yang dilakukan Xi dilakukan untuk dapat mendorong dan menciptakan peningkatkan pendapatan per kapita. Dalam jangka pendek, memang akan sedikit menyulitkan para perusahaan untuk berkembang, sehingga hal ini akan mendorong melambatnya pertumbuhan perusahaan. Namun apabila perusahaan berhasil melewati masa masa transformasi ini, hal ini akan menjadi salah satu kelebihan utama dari China dimana kesenjangan akan semakin mengecil, yang ujung-ujungnya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat China dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentu hal ini kami apresiasi, karena dengan kekuatan China yang saat ini, kami rasa transformasi ini bukanlah sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Tidak hanya itu saja pemirsa, Regulator Sekuritas China pun sudah memiliki rencana untuk mengendalikan private equity dan venture capital funds, dimana hal tersebut nantinya akan menghentikan IPO sebagai bagian dari penempatan dana pribadi dan memerangi penggelapan asset. The China Securities Regulatory Commission akan bekerja untuk membasmi beberapa private equity palsu yang dijual kepada masyarakat umum. Sejauh ini kami melihat Regulator China menjadi lebih tegas dalam beberapa bulan terakhir, dimana termasuk menindak pinjaman online dan meminta pertanggungjawabkan untuk melakukan IPO serta pembiayaan margin. Pengawasan yang lebih besar terhadap industry private equity tampaknya akan dimulai lebih cepat dari yang kami perkirakan. Isu yang akan diberantas adalah risiko kepatuhan, likuiditas, dan penggalangan dana illegal. Sejauh ini pada tahun 2019, CSRC telah menemukan 497 private equity yang melakukan malpraktik seperti memberikan pinjaman terhadap investor. Sejauh ini, per akhir July kemarin, private equity dan joint venture di China mengelola dana kelolaan sebesar 12.6 triliun yuan atau $1.95 triliun, dimana angka ini naik 3x lipat sejak tahun 2016 dan menjadi yang terbesar kedua di dunia. Karena dana kelolaan ini merupakan sebuah kepercayaan yang sangat penting, maka dari itu regulator bekerja sama dengan pemerintah berusaha untuk menjaga dengan melakukan pengetatan. Ini merupakan sesuatu yang sangat baik menurut kami, karena akan mendorong pengelolaan menjadi lebih transparan dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
2.YANG SEDANG SEDANG SAJA
Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dan target-target pembangunan rancangan APBN 2022 dalam rentang 5,2% hingga 5,5%. Besaran yang berubah lainnya adalah tingkat suku bunga surat utang negara atau SUN 10 tahun dari 6,82% jadi 6,80%. Sisanya, tidak ada perbubahan. Inflasi disepakati 3% dan nilai tukar rupiah Rp14.350. target dan indikator pembangunan. Tingkat pengangguran terbuka 5,5 persen sampai 6,3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa tahun depan masih banyak ketidakpastian. Pemerintah akan bekerja sama dengan baik bersama semua pihak untuk mengawal pemulihan ekonomi dan menghadapi Covid-19. Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan adanya kekhawatiran terhadap capaian kinerja ekonomi pada kuartal III/2021. Terutama, setelah lonjakan pertumbuhan di kuartal II/2021 yang mencapai 7,07% YoY. Berbagai indikator sampai triwulan II ini menunjukkan arah pemulihan, namun demikian, yang perlu mendapatkan perhatian kita semua adalah bagaimana capaian pada triwulan III/2021. Sejumlah indikator, menunjukkan adanya perlambatan pada kuartal III/2021 indicator tersebut diantaranya ekspor, impor, dan Purchasing Manager’s Index atau PMI. Nilai ekspor Juli 2021 mencapai US$17,70 miliar atau turun 4,53% MoM dari Juni 2021. Namun, dibandingkan dengan Juli 2020, nilai ekspor naik 29,32% YoY. Selain itu, nilai impor Juli 2021 mencapai US$15,11 miliar atau turun 12,2% MoM dibandingkan dengan Juni 2021. Sementara dibandingkan pada bulan yang sama di 2020, impor naik mencapai 86,93% YoY. Pada sisi PMI, IHS Markit mencatat PMI Manufaktur Indonesia Juli 2021 terkontraksi menjadi 40,1 atau turun signifikan dari 53,5 pada Juni 2021. Penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh naiknya penyebaran kasus Covid-19 yang menyebabkan adanya PPKM Darurat pada awal Juli, lalu dilanjutkan dengan PPKM level 4. Hal tersebut mengindikasikan adanya perlambatan aktivitas ekonomi dari dalam negeri. Perlambatan tersebut juga ditunjukkan oleh PMI yang berada di bawah 50, hal ini mencerminkan ekspektasi sektor industri yang mengalami perlambatan. Sementara itu, BPS juga mencatat potensi produksi padi pada kuartal III/2021 lebih rendah dari produksi pada kuartal II/2021, dan kuartal III/2020. Produksi padi ini menjadi bagian penting karena kalau kita lihat dari share terhadap sector pertanian kurang lebih 13%. Jadi ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, yang selama ini juga menjadi kontribusi pengaman untuk ekonomi dalam negeri. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021 berada di kisaran 4% – 5,7%.
https://pasardana.id/news/2021/9/1/analis-market-0192021-pasar-obligasi-berpotensi-menguat-terbatas/