Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan penyakit batuk maupun pilek. Untuk itu, dibutuhkan obat batuk dan pilek untuk meredakan kedua penyakit tersebut jika kamu belum sempat berobat ke dokter umum terekat.
Ada banyak jenis obat batuk pilek yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu. Untuk menyembuhkan batuk dan pilek, simak cara memilih obat batuk pilek terbaik berikut ini yang ampuh dan aman dikonsumsi oleh orang dewasa.
Cara Memilih Obat Batuk Pilek Terbaik
Penyakit batuk sering disertai dengan pilek hingga gejala demam. Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala yang kamu rasakan sehingga obat tersebut akan bekerja lebih maksimal. Untuk itu, simak cara memilih obat batuk pilek terbaik berikut ini.
1. Pilih yang antialergi
Tidak semua orang dewasa cocok dengan segala jenis obat. Ada beberapa kandungan obat batuk pilek yang bisa menyebabkan alergi pada orang yang mengonsumsinya.
Oleh karena itu, sebelum memilih obat batuk dan pilek yang akan kamu minum, cek terlebih dahulu kandungan yang tertera pada kemasan obat. Pastikan bahwa obat yang kamu pilih termasuk dalam kategori antialergi.
2. Cari tahu efek sampingnya
Meminum obat juga bisa memberikan efek samping. Salah satu efek yang sering ditemui adalah munculnya rasa kantuk.
Jika kamu hendak bepergian atau berkendara, sebaiknya tunda dulu meminum obat batuk dan pilek yang memberikan efek samping yang satu ini agar tidak mengganggu aktivitasmu.
3. Hindari obat dengan antihistamine agar tidak menimbulkan rasa kantuk
Banyak obat batuk dan pilek yang mengandung antihistamine karena efektif dalam menyembuhkan kedua penyakit tersebut. Namun, antihistamine dapat menimbulkan rasa kantuk sehingga sebaiknya tidak dikonsumsi ketika kamu hendak bepergian atau berkendara.
4. Cobalah obat yang bersifat lepas lambat (sustained release)
Obat batuk pilek umumnya harus dikonsumsi tiga kali per hari. Hanya saja, beberapa orang terkadang lupa mengonsumsi obat pada siang hari karena terlalu sibuk bekerja.
Jika kamu termasuk tipe seperti itu, maka konsumsilah obat yang bersifat lepas lambat atau sustained release. Jenis obat ini dirancang dengan dosis yang tepat sehingga dapat bekerja maksimal walaupun hanya dikonsumsi dua kali per hari.
5. Konsumsi obat dalam wujud cair atau sirup untuk waktu penyembuhan yang paling cepat
Saat ini, banyak obat batuk dan pilek yang dijual dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet, kapsul, puyer, hingga cair atau sirup.
Untuk penyembuhan yang lebih efektif, obat dalam wujud cair atau sirup umumnya dapat bekerja dengan lebih cepat dibandingkan dengan tablet, kapsul, dan puyer. Jadi, sebaiknya kamu turut mempertimbangkan hal tersebut sebelum membeli obat batuk dan pilek.
Itulah cara memilih obat batuk pilek untuk orang dewasa. Lalu, apa saja obat batuk dan pilek yang direkomendasikan? Simak berikut ini.
Pilihan Obat Batuk dan Pilek untuk Orang Dewasa
Meski terlihat ringan, batuk dan pilek sebenarnya membutuhkan penanganan yang tepat. Jika tidak, maka bisa membuatnya semakin parah.
Untungnya, ada banyak pilihan obat batuk pilek di apotek yang dapat membantu kamu cepat sembuh. Obat-obatan di bawah ini mungkin juga bisa kamu temukan juga di toko obat atau supermarket terdekat. Inilah pilihan obat batuk dan pilek terbaik untuk orang dewasa.
1. Paracetamol
Paracetamol mampu membantu meringankan gejala penyakit batuk dan pilek. Biasanya, orang yang terserang batuk dan pilek akan mengalami serangkaian gejala lainnya, seperti demam, pusing, serta badan nyeri atau pegal-pegal. Nah, paracetamol mampu membantu meredakan berbagai gejala tersebut.
Paracetamol adalah obat pereda nyeri dan penurun demam yang dijual bebas tanpa resep dokter. Obat ini efektif untuk semua kalangan, termasuk orang dewasa.
2. Ibuprofen
Sama seperti paracetamol, ibuprofen juga cukup manjur untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri akibat batuk dan pilek. Ibuprofen merupakan obat batuk dan pilek yang dijual di apotek dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Kamu bisa menemukan obat ini dengan mudah di apotek atau supermarket terdekat.
3. Antihistamin
Obat batuk pilek lainnya yang bisa kamu beli di apotek adalah antihistamin. Antihistamin adalah obat batuk pilek paling ampuh jika gejalanya diakibatkan oleh alergi. Obat ini efektif untuk meredakan gejala batuk dan pilek yang disebabkan karena alergi seperti hidung meler, tenggorokan gatal, mata berair, dan bersin-bersin.
Antihistamin bekerja untuk menghalangi efek histamin yang sebenarnya berfungsi untuk melawan virus dan bakteri. Namun, bagi orang yang memiliki alergi, histamin dalam tubuhnya tidak bekerja sebagaimana mestinya, sehingga timbul reaksi alergi ketika tubuh kemasukan zat yang sebenarnya tidak berbahaya.
4. Dekongestan
Hidung tersumbat karena pilek memang membuat kita sulit bernapas lega. Hidung tersumbat karena pilek atau flu disebabkan oleh pembuluh darah di sinus yang meradang hingga membengkak. Ditambah lagi produksi lendir yang berlebihan, inilah yang semakin membuat kita kesulitan bernapas.
Kabar baiknya, kamu bisa mencoba obat batuk pilek dekongestan di apotek tanpa resep dokter. Obat ini bekerja untuk mengecilkan pembengkakan pada saluran hidung serta mengurangi produksi lendir agar kamu bisa bernapas lebih lega.
Obat ini tersedia di apotek dalam berbagai bentuk, seperti pil, tablet, sirup, hingga semprot hidung.
5. Ekspektoran
Selain hidung tersumbat, pilek juga bisa memicu batuk berdahak. Maka, obat batuk dan pilek yang paling ampuh untuk meredakan gejala satu ini adalah ekspektoran.
Ekspektoran berfungsi untuk mencairkan lendir di tenggorokan dan mengencerkan dahak yang menyelimuti paru-paru agar bisa lebih mudah dikeluarkan. Ekspektoran juga mengandung guaifenesin yang bertugas untuk meningkatkan kadar air di dalam lendir dan mengencerkannya.
Ekspektoran tersedia dalam bentuk sirup maupun tablet. Kamu bisa mengonsumsi obat ini sebelum atau sesudah makan sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan.
Gunakan obat-obat di atas sesuai dengan petunjuk pemakaian yang ada di label kemasan. Pastikan kamu juga tidak menggunakan obat-obatan di atas melebihi dosis aman atau melebihi jangka waktu penggunaan yang direkomendasikan.
Itulah rekomendasi obat batuk pilek terbaik untuk orang dewasa. Lalu, bagaimana cara mencegah tertularnya penyakit batuk dan pilek? Simak berikut ini.
Cara Mencegah Tertular Penyakit Batuk dan Pilek
Agar tidak tertular penyakit batuk dan pilek, berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya kedua penyakit tersebut.
1. Sering mencuci tangan
Virus dapat hinggap dan menempel di tangan. Untuk itu, cucilah tangan secara teratur untuk menghindari dan menyebarkan virus. Kalau bisa, gunakan sabun dan air yang mengalir untuk mencuci tangan. Pembersih tangan yang mengandung alkohol adalah pilihan yang tepat jika sabun dan air tidak tersedia.
2. Tingkatkan sistem kekebalan tubuh
Hampir mustahil untuk menghindari semua virus dan kuman, namun dengan menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat, maka akan mengurangi peluang datangnya virus dan kuman yang menempel.
Waktu tidur yang cukup, rajin berolahraga, dan rajin mengonsumsi makanan bergizi adalah cara paling ampuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Periksa ke dokter agar tidak semakin parah
Setelah kamu mengetahui cara untuk mencegah tertularnya penyakit batuk dan pilek di atas, lalu bagaimana jika sudah tertular? Kapan waktu terbaik untuk memeriksa kondisi ke dokter agar tidak semakin parah?
Jika batuk dan pilek berlangsung selama dua minggu lebih dengan gejala parah atau tidak ada tanda-tanda sembuh, maka saatnya kamu memeriksanya ke dokter.
Kamu mungkin memiliki risiko komplikasi batuk dan pilek yang lebih tinggi dan harus konsultasi dengan dokter ketika gejala awal sudah muncul, karena mungkin saja kamu memerlukan pengobatan antivirus.
Itulah cara untuk memilih obat batuk pilek terbaik untuk orang dewasa serta rekomendasinya. Pilihlah obat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keadaan tubuh kamu. Dengan demikian, kamu akan segera pulih dan kembali nyaman dalam menjalani aktivitas.
Penyakit batuk dan pilek memang harus segera diatasi. Karena kalau tidak, dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas. Bijaklah sebelum membeli dengan memerhatikan jenis obat, terutama yang berhubungan dengan komposisinya.