Jakarta, BeritaMu.co.id –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan sesi pertama Senin (30/8/2021), tanpa sekalipun menyentuh zona merah di tengah tren positif di bursa global.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.112,854 atau melesat 71,5 poin (+1,18%). Dibuka naik 0,34% ke 6.062,113, indeks acuan utama bursa ini terus terus melambung hingga menyentuh level tertingginya pada 6.116,319 beberapa menit jelang penutupan sesi 1.
Posisi pembukaan IHSG itu juga sekaligus menjadi level terendah hariannya. Sebanyak 305 saham menguat, 194 lain melemah, dan 134 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa masih tipis hanya sebesar Rp 6 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 813.000-an kali. Mayoritas investor asing hari ini mengambil posisi beli, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 341,6 miliar.
Reli IHSG terjadi di tengah tren pergerakan positif bursa global setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) memberikan kepastian bahwa tak ada kenaikan suku bunga acuan tahun ini, selain kebijakantapering(pengurangan pembelian obligasi di pasar sekunder).
Dalam sambutannya di ajang Jackson Hole, simposium tahunan Federal Reserve (The Fed) yang dihadiri pejabat bank sentral dari seluruh dunia, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa pembelian obligasi bulanan-senilai US$ 120 miliar yang selama ini dijalankan-akan dikurangi sebelum tahun baru.
Namun, dia menegaskan bahwa kebijakantaperingtersebut, bakal dijalankan terpisah atau tidak bersamaan dengan kebijakan penaikan suku bunga acuan. Menurut dia, perlu lebih banyak tes sebelum kebijakan penaikan suku bunga dijalankan dan dia tidak melihatnya bakal terlaksana tahun ini. Pasar pun yakin tidak akan adataper tantrumdalam waktu dekat.
Analisis Teknikal
Foto: Putra
Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.
Untuk mengubah tren menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.130. Sementara untuk mengubah tren menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.075.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 61 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan indeks cenderung netral alias sideways.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas atas dan mulai menyempit, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(trp/trp)
Demikian berita mengenai To The Moon di Sesi 1, IHSG Hilang Tenaga & Mentok di Sesi 2, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210830121944-17-272224/to-the-moon-di-sesi-1-ihsg-hilang-tenaga-mentok-di-sesi-2