Jakarta, BeritaMu.co.id – Setelah sempat mengalami kontraksi ekonomi 5,8% pada 2020, ekonomi Singapura mulai bangkit lagi dan diperkirakan akan tumbuh 6% hingga 7% tahun ini. Hal ini membuat agregat harta kekayaan para konglomerat atau taipan Negeri Singa tersebut ikut melesat.
Tahun lalu akibat dari pandemi, lebih dari setengah dari 50 orang terkaya di Singapura mengalami penurunan kekayaan dari tahun sebelumnya.
Terlepas dari penurunan ini, kekayaan kolektif orang-orang super kaya di Indonesia menurut catatan Forbes hanya turun 1,2% dari daftar tahun lalu menjadi US$ 133 miliar atau Rp 1.929 triliun (kurs Rp 14.500/US$).
Akan tetapi saat ini Singapura dianggap sebagai salah satu tempat berlindung teraman di tengah pandemi global, tingginya tingkat vaksinasi membuat negara ini berusaha untuk melonggarkan pembatasan perbatasan dengan tetap waspada terhadap setiap peningkatan baru dalam infeksi Covid-19, yang tentunya baik untuk ekonomi.
Di tengah ketidakpastian, indeks benchmark Straits Times Index di Bursa Singapura naik 26% sejak kekayaan terakhir diukur setahun lalu, membantu mendorong kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di negara itu menjadi US$ 208 miliar atau setara Rp 3.016 triliun, dari US$ 167 miliar, atau meningkat 24,55%.
Meskipun total kekayaan kolektif meningkat, apakah negara dengan jumlah penduduk sekitar 5,6 juta ini memiliki orang terkaya yang nilai hartanya lebih besar dari kakak beradik Hartono bersaudara yang merupakan orang terkaya Indonesia?
Berdasarkan data dari Forbes Real Time Billionaires yang mencatat kekayaan taipan di seluruh dunia secara real time, per tanggal 24 Agustus 2021 posisi teratas orang terkaya Singapura diduduki oleh Goh Cheng Liang dengan kekayaan US$ 18,4 miliar atau setara dengan Rp 266,4 miliar.
Angka ini sedikit lebih rendah dari kekayaan Michael Bambang Hartono (orang terkaya kedua RI) sebesar US$ 18,6 miliar (Rp 269,7 triliun), sedangkan kekayaan adiknya, Robert Budi Hartono (orang terkaya nomor satu RI) mencapai US$ 19,3 miliar (Rp 279,85 miliar).
Goh Cheng Liang mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari kepemilikan saham mayoritas di Nippon Paint Holdings Jepang, produsen cat terbesar keempat di dunia.
Dia mendirikan toko cat pertamanya di Singapura pada tahun 1955, dan menjadi distributor utama Nippon Paint di sana pada tahun 1962.
Pada tahun 2021, putranya, Hup Jin, yang memimpin Nippon Paint, menyelesaikan kesepakatan saham dan uang tunai senilai US$ 12 miliar (Rp 174 triliun) yang memberinya saham mayoritas di Nippon.
Adapun orang terkaya kedua di Negeri Singa adalah Forrest Li, pendiri dari Garena dan juga e-commerce raksasa Asia Tenggara, Shopee. Forbes menaksir kekayaan Forrest Li mencapai US$ 17,4 miliar atau setara dengan Rp 252,3 triliun.
Forbes mencatat, dia lahir di Tianjin, Cina, Li beremigrasi ke Singapura tak lama setelah mendapatkan gelar di bidang teknik dari Shanghai Jiaotong University, dan MBA dari Stanford Graduate School of Business.
Pada Maret 2019, setelah harga saham perusahaan konsumer internet yang dia dirikan, Sea Ltd meningkat sebesar 45% di Wall Street atau Bursa Efek New York (NYSE), kekayaan bersih Li meningkat menjadi lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun.
Sea Ltd pertama kali diperdagangkan sebagai perusahaan publik mendekati akhir tahun 2017, sejak awal hingga kini harga sahamnya telah meningkat hingga 1.838% menjadi US$ 315,23 per saham dengan total kapitalisasi pasar mencapai US$ 169,57 miliar (Rp 2.458 triliun).
Melengkapi trio terkaya Singapura, ada nama Li Xiting yang memiliki kekayaan senilai US$ 16,8 miliar atau setara dengan Rp 243,6 triliun.
Warga naturalisasi Singapura tersebut merupakan salah satu pendiri produsen dan distributor perangkat medis, Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1991 dan berkantor pusat di Shenzhen, China.
Shenzhen Mindray Bio-Medl Elctrnc Co Ltd merupakan perusahaan yang diperdagangkan publik di Bursa Efek Shenzhen (SZSE) dengan kapitalisasi pasar mencapai 338,07 miliar yuan atau setara dengan Rp 750,51 triliun (kurs Rp 2.220).
Sebelumnya, Forbes dalam keterangannya di awal Agustus menyebut juga nama Eduardo Saverin, salah satu pendiri Facebook yang juga investor kawakan, masuk dalam daftar orang terkaya Singapura.
Saat itu, Forbes bahkan memasukkan Saverin di urutan kedua dengan kekayaan US$ 20,5 miliar atau setara Rp 297 triliun.
Saverin adalah salah satu co-founder Facebook, yang didirikan bersama Mark Zuckerberg pada saat masih di Harvard pada 2004.
Dia berasal dari Brasil dan kini telah menjadi penduduk Singapura sejak melepaskan kewarganegaraan AS pada 2012 menjelang penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Facebook.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Harta Trio Taipan Singapura Naik 25%, Salip Duo Hartono RI?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210824210135-17-270955/harta-trio-taipan-singapura-naik-25-salip-duo-hartono-ri