Jakarta, BeritaMu.co.id – Bank Indonesia (BI) mengakui bahwa pembelian surat utang pemerintah akan mempengaruhi neraca bank sentral. Namun permodalan BI dinilai masih memadai.
Sebagai informasi, BI kembali membeli surat utang pemerintah untuk membantu pembiayaan penanganan pandemi virus corona. Untuk 2022, nilainya adalah Rp 244 triliun, naik dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp 215 triliun.
BI akan membeli Surat Berharga Negara (SBN) dalam dua skema yaitu klaster A dan klaster B. Untuk 2022, klaster A bernilai Rp 40 triliun. Suku bunga yang berlaku adalah BI Reverse Repo Rate tenor tiga bulan yang akan ditanggung oleh BI.
Skema kedua kedua adalah klaster B yang bernilai Rp 184 triliun pada 2022. Suku bunga yang berlaku adalah BI Reverse Repo Rate tenor tiga bulan yang akan ditanggung oleh BI.
“Dari kerja sama ini, BI defisitnya akan lebih besar. Namun modal kami masih sangat besar dan cukup untuk menjaga kesinambungan dan kondisi keuangan dai BI,” kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (24/8/2021).
Perry mengungkapkan, rasio modal terhadap kewajiban moneter BI pada 2020 adalah 8,46%. Tahun ini naik menjadi 8,9%.
“Dari sisi modal, kami masih besar. Jumlah modal BI masih mampu menjaga keuangan,” ujarnya.
[]
(aji/aji)
Demikian berita mengenai Rajin Borong Surat Utang, Apa Kabar Neraca BI? , ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210824094637-17-270709/rajin-borong-surat-utang-apa-kabar-neraca-bi