Home Bisnis MARKET Menparekraf Buka Suara Terkait Rencana UEA Bakal Investasi di Aceh

Menparekraf Buka Suara Terkait Rencana UEA Bakal Investasi di Aceh

46
0

Beritamu.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahudin Uno buka suara terkait rencana Uni Emira Arab untuk pengembangan wisata di Provinsi Aceh, khususnya di Pulau Banyak.

Pemprov Aceh diketahui telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan investor asal Uni Emirat Arab (UEA), yakni Murban Energy, yang berencana menggelontorkan dana investasi di daerah yang mendapat julukan ” Serambi Mekkah” ini dengan nilai sebesar US$750 juta atau sekitar Rp10,81 triliun (kurs referensi Rp14.418 per dolar AS).

“Rencana investasi UAE itu direalisasikan di Aceh, dengan leading kandidatnya Pulau Banyak. Total investasi dari USD500 juta hingga USD750 juta. Itu sekitar Rp10 triliun lebih,” ungkap Sandiaga, dalam siaran persnya, Selasa, (24/8/2021).

Lebih lanjut, dia mengatakan, investasi akan digunakan untuk membangun tempat penginapan. Lalu, pengembangan bandara, fasilitas pariwisata, hingga peningkatan ekosistem parekraf di Aceh.

“Aceh juga menjadi satu travel pattern dengan Danau Toba, yang menjadi destinasi super prioritas,” imbuh Sandiaga.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan, dalam waktu dekat, pihaknya akan berkunjung ke UEA untuk menuntaskan investasi tersebut.

Baca Juga :  Investasi, Patrick Rudolf Dannacher Kembali Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di CYBR

“November ini insya allah kami akan ke Uni Emirat Arab. Kalau jadi, rencana dengan rombongan untuk membahas salah satu agenda wisata halal,” tutur Bahlil.

Bahlil berharap, rencana pengembangan wisata halal menjadi angin segar bagi perekonomian daerah, termasuk sektor parekraf yang terdampak badai pandemi covid-19.

“Terkait wisata halal, memang betul ada rencana investasi dari UEA dan membangun kawasan wisata halal di Aceh. Sekarang tengah disusun,” ujarnya.

Bahlil menganggap investasi wisata halal di Indonesia memang gampang-gampang susah. Sebab, masing-masing daerah memiliki kebijakan sendiri terkait penerapan halal dan haram dalam sektor wisatanya.

“Kita lihat mana yang halal dan mana yang bukan, jadi tergantung-tergantung ajalah barang ini. Jadi kalau bicara halal ini agak susah saya jawabnya ini,” pungkasnya.


https://pasardana.id/news/2021/8/24/menparekraf-buka-suara-terkait-rencana-uea-bakal-investasi-di-aceh/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here