Jakarta, BeritaMu.co.id – Rupiah kemarin harus berjuang hingga menit-menit akhir untuk berakhir stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS). Hal yang sama bisa terjadi pada perdagangan hari ini, Kamis (19/8/2021), sebab rupiah langsung masuk ke zona merah begitu perdagangan dibuka.
Bank sentral AS (The Fed) yang membuka peluang tapering di tahun ini membuat rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,07% ke Rp 14.380/US$. Pelemahan rupiah sedikit bertambah menjadi 0,14% di Rp 14.390/US$ pada pukul 9:06 WIB, melansir data Refinitiv.
Risalah rapat kebijakan moneter The Fed edisi Juli yang dirilis tadi malam menunjukkan peluang tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di tahun ini, sebab inflasi dikatakan sudah mencapai target dan pemulihan pasar tenaga kerja juga hampir sesuai ekspektasi.
“Melihat ke depan, sebagian besar partisipan (Federal Open Market Committee/FOMC) mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka, maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini,” tulis risalah tersebut.
Meski demikian, risalah tersebut juga menunjukkan ‘beberapa’ anggota FOMC memilih untuk melakukan tapering di awal tahun depan.
Tidak ada detail yang menyebutkan ‘beberapa’ itu artinya beberapa orang, tetapi jika melihat pernyataan lainnya ‘sebagian besar partisipan’ bisa diintepretasikan mayoritas anggota FOMC memilih melakukan tapering di tahun ini.
Selain itu, risalah tersebut menunjukkan sikap optimistis The Fed terhadap laju perekonomian. Tetapi juga melihat penyebaran virus corona varian delta sebagai ancaman. The Fed menyebut “ketidakpastian cukup tinggi” akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona khususnya varian delta.
Hal tersebut membuat beberapa anggota FOMC melihat risiko inflasi kembali melandai, terutama jika perekonomian kembali terpukul.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) hari ini diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini.
Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat menggelar RDG pada 18-19 Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun BeritaMu.co.id memperkirakan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan bertahan di 3,5%. Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus memperkirakan suku bunga acuan bertahan. Semua sepakat bulat, aklamasi, tiada dissenting opinion.
Kali terakhir BI mengubah suku bunga acuan adalah Februari 2021, kala itu BI 7 Day Reverse Repo Rate diturunkan 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%, terendah sepanjang sejarah. Sejak saat itu, suku bunga acuan belum ‘diutak-atik’ lagi.
Yang akan menjadi perhatian bagaimana BI merespons kemungkinan tapering di tahun ini. Sebab amanat utama BI adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Ini bisa dilakukan dengan menjaga suku bunga tetap kompetitif sehingga arus modal asing berkenan masuk ke Indonesia dan menjaga stabilitas rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Tunggu Respons BI Terkait Isu Tapering, Rupiah Melemah Tipis, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210819090839-17-269502/tunggu-respons-bi-terkait-isu-tapering-rupiah-melemah-tipis